Tangsel – Pasangan Muhamad dan Rahayu Saraswati (MS) resmi menjadi peserta Pilkada Kota Tangsel 9 Desember mendatang setelah resmi mendaftar sebagai calon walikota dan wakil walikota, di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel, Jumat (4/9)
Dengan mengendarai oplet tua milik Rano Karno “Si Doel Anak Betawi” hanya sebuah Simbol saja. Si Doel anak Tangsel Muhammad berkeinginan menjadi walikota, baju Doel anak Tangsel Merah dan Putih yang melambangkan merah berarti berani untuk membela kebenaran, putih berarti suci, sesuci pasangan calon walikota Tangsel. Filosopinya seperti itu, pasangan ini didukung koalisi gemuk yang dimotori PDIP, Gerindra, PAN, PSI, Hanura, Perindo, Nasdem dan Berkarya.
Paslon si Doel Anak Tangsel sapaan MS mempunyai tagline “Tangsel Untuk Semua” optimis menang .
Namun, direktur eksekutif dari Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul menilai, koalisi gemuk yang berada dikubu MS, tak merepresentasikan kemenangan. Hal itu didasarkan oleh pengamatan melalui survei beberapa waktu lalu oleh KPN dan dinamika aktor politik di parpol pendukung MS.
Dinamika di internal partai seperti di PDIP dan Gerindra Tangsel ini kan banyak mempengaruhi dan diprediksi melemahkan elektoral MS. Rasa tak puas kader ada, karena yang diusung bukan kader internal. Di PDIP malah sempat panas kan.
“Nah ini yang membuat koalisi itu tak solid dan rawan gembos,” ujar Adib.
Lanjut Adib, kondisi tak solid juga disebabkan minimnya ikatan emosional antara calon dengan kader dibawah, karena calon yang dihadirkan ujug-ujug atau instan. Kondisi turut diperparah dengan loncatnya tokoh berpengaruh di parpol yang terang-terangan memberi dukungan kepada calon lain.
“Terkait emosional rendah, karena semua dirasa tokoh instan. Inilah juga sebab menjadikan soliditas internal itu kendor. Belum lagi tokoh yang punya massa militan seperti Arsid dan Biem Benyamin yang punya dampak elektoral lumayan besar juga belok arah,”tuturnya.
Terpisah, Adib menambahkan, 3 bulan kedepan menjadi waktu sangat berharga bagi paslon yang ingin memenangkan pertarungan.
“Sejauh mana paslon tersebut bisa menemukan strategi dalam visi misi yang bisa membuat warga Tangsel jatuh hati dengan program yang ditawarkan kepada masyarakat Tangsel,”tutupnya.(Reza).



