Dari Tato ke Lukisan, Warga Binaan Rutan Pandeglang Asah Kreativitas


KORANTANGERANG.COM-Di balik tembok Rutan Pandeglang, kreativitas warga binaan terus tumbuh dan diarahkan ke hal-hal positif. Jika sebelumnya keterampilan mereka dikenal melalui seni tato di luar, kini di dalam rutan para warga binaan menyalurkan bakat seni tersebut dengan berlatih melukis sebagai bagian dari program kemandirian.

Kegiatan melukis ini menjadi wadah ekspresi sekaligus sarana penguatan mental bagi warga binaan. Dengan menggunakan media sederhana seperti cat dan kuas, mereka menuangkan ide, perasaan, serta pengalaman hidup ke dalam karya seni. Beragam tema diangkat, mulai dari pewayangan, alam, kehidupan sosial, hingga refleksi diri selama menjalani masa pembinaan.

Restu, seorang warga binaan mengungkapkan bahwa melukis memberikan ketenangan dan semangat baru. la mengaku sebelumnya memiliki kemampuan menggambar yang biasa digunakan untuk membuat tato.

“Di luar saya membuat tato, sekarang di dalam rutan saya belajar melukis untuk menyalurkan bakat. Rasanya lebih positif dan membuat pikiran lebih tenang,” ujarnya.

Rutan Pandeglang mendukung penuh kegiatan tersebut karena dinilai mampu membentuk karakter, melatih kesabaran, serta membuka peluang keterampilan baru bagi warga binaan. Kepala Rutan Pandeglang, Rd. Achmad Zaki, menyampaikan bahwa kegiatan seni lukis bertujuan menggali dan mengarahkan potensi warga binaan ke hal-hal positif.

“Kami mendorong warga binaan untuk menyalurkan bakat dan minatnya melalui kegiatan yang produktif. Seni lukis menjadi salah satu kegiatan yang dapat membentuk karakter, melatih kesabaran, serta memberikan keterampilan yang berguna setelah mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.(Red).


Next Post

Menghidupkan Perpustakaan sebagai Pusat Literasi dan Inklusi Sosial

Sen Des 15 , 2025
Oleh : Usman Asshiddiqi Qohara, S.Sos, M.Si Bagi sebagian Orang Perpustakaan hanya sebatas tempat Dimana buku ditaruh, sehingga outputnya hanya […]