Dampak Kemarau Panjang, Sekitar 4000 Warga Kalanganyar Alami Krisis Air Bersih


Pandeglang – Terdapat sekitar empat ribu lebih warga yang ada di Kelurahan Kalanganyar, Kecamatan Pandeglang, atau tepatnya warga yang berada di RW 05 Kampung Pasir Jengkol, RW 06 Kampung Carangpulang, RW 07 Kampung Wangkelang, RW 08 Kampung Batu Lawang dan RW 09 Kampung Parage Susukan, saat sedang resah akibat krisis air bersih yang melanda perkampungan mereka.

Krisis air bersih yang melanda lima kampung di Kelurahan Kalanganyar tersebut, merupakan dampak dari musim kemarau yang tergolong cukup panjang di tahun ini. Hal itu pun diakui Lurah Kalanganyar, Tedi Toryadi yang menurutnya, musim kemarau yang cukup panjang ini, telah menjadi bencana bagi warga Kalanganyar, yakni kekeringan dan krisis air bersih, khususnya untuk kebutuhan minum.

Padahal menurut Tedi, sebelum terjadi kekeringan di beberapa kampung di Kalanganyar tersebut, kebanyakan warganya sudah menggunakan sumur bor, untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari mereka, namun akibat dampak musim kemarau yang panjang, menyebabkan air sumur milik warga pun mengering.

“Kalau dikalkulasi semuanya hampir empat ribu lebih jumlah penduduk dari lima RW tadi, yang diusulkan pada kami itu untuk kebutuhan minum kalau untuk mandi cuci kakus mereka menggunakan air dari irigasi tapi air dari irigasi juga sudah mengering,” ungkap Tedi, Selasa (17/9/2019).

Ia menjelaskan memang yang mengalami kekeringan total hanya di Kampung Batulawang, sedangkan di daerah lain hanya kebutuhan untuk minum saja tidak berdampak pada lahan pertanian.

“Sementara ini kami baru mengirim empat mobil tangki sekitar dua Minggu lalu tapi sekarang warga sudah meminta air bersih kembali, pertama mungkin air didapat dari bantuan BPBD tapi akhirnya dari kami juga, makanya kami kewalahan kalau kelamaan seperti ini,” jelasnya.

Ia berharap pemerintah daerah cepat tanggap bisa menanggulangi bencana kekeringan yang saat ini terjadi, mengingat bantuan air bersih dari pemerintah daerah melalui BPBD cukup terbatas karena harus berbagi dengan daerah lain yang mengalami kekeringan, sedangkan jika harus mengeluarkan kocek pribadi biayanya cukup lumayan.

“Apa solusinya ya namanya kelurahan tahu sendiri dari mana anggarannya, untuk empat mobil tangki aja biayanya cukup lumayan sedangkan masyarakat tidak tahu persoalan kesana, karena ketika masyarakat membutuhkan harus terpenuhi karena ini untuk kebutuhan minum,” ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pandeglang, Endan Permana menyampaikan bahwa saat ini ada 14 kecamatan di Kabupaten Pandeglang yang mengalami kekeringan.

“Daerah yang paling parah terdampak kekeringan itu berada di Kecamatan Patia, Sindangresmi, Angsana dan Picung. Kalau untuk pengiriman bantuan air bersih itu tergantung dari permintaan masyarakat,” ucapnya singkat. (Daday)


Next Post

PWI-PB Tetapkan Satu Wartawan Pansel Pengisian Anggota DPR-PB Mekanisme Pengangkatan

Sel Sep 17 , 2019
KORANTANGERANG.COM– Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Papua Barat dipercaya Gubernur Provinsi Papua Barat menunjuk salah seorang wartawan sebagai panitia seleksi […]