Rasisme Tak Dibenarkan, Tapi Bukan Berarti Bendera Anti NKRI Bebas Berkibar


Korantangerang.com – Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi tidak membenarkan dugaan tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Sabtu (17/8/2019). Namun, ia juga mengingatkan agar kasus tersebut tak dijadikan kesempatan oleh pihak tertentu untuk merongrong kedaulatan Negara Kesatuan Indonesia (NKRI).

Ia menilai, kasus tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya adalah bagian yang terpisah dari isu pertahanan dan keamanan negara. Jangan salahkan negara jika aparat menindak tegas kelompok-kelompok yang mengancam bagi kedaulatan NKRI.

“Rasisme tidak dapat dibenarkan, makanya proses hukum sedang berjalan untuk kasus ini. Tapi jangan sampai MEMANFAATKAN kasus rasisme untuk mengibarkan anti NKRI. Ini sudah perkara lain, jangan salahkan jika negara bersikap tegas terhadap kelompok anti NKRI,” tulis Teddy di akun twitter @TeddyGusnaidi, Kamis (29/8/2019).

Lebih lanjut, ia berharap negara segera menindag oknum yang diduag melakukan tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. Dengan begitu, kata dia, tidak ada lagi alasan bagi kelompok anti NKRI jika negara bertindak tegas.

“Negara harus tegas dan cepat mengusut dan menghukum kelompok yang melakukan tindakan rasis terhadap mahasiswa dari Papua, sehingga tidak ada lagi alasan ketika negara akan membumihanguskan kelompok teroris yang anti NKRI,” ujar Teddy.

Seperti diketahui, aksi massa yang terjadi di sejumlah daera, baik di Papua maupun di daerah lain merupakan buntut dari aksi yang dilakukan sejumlah orang di asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Sabtu (17/8/2019). Belakangan, tuntan aksi bukan lagi mengutamakan penindakan hukum terhadap pelaku yang diduga bertindak rasis, melainkan sudah melebar ke permintaan referendum Papua.

Bendera Bintang kejora yang merupakan simbol dari Organisasi Papua Merdeka (OPM), di kibarkan di tempat-tempat umum. Tak hanya di jalanan, tetapi sudah mulai memasuki area vital bagi NKRI, seperti di sebara istana negara dan Markas Besar Angkatan Darat.(*).


Next Post

Asrama Bosbow Disulap Jadi Wisata Kota Tua, Mayjen TNI (Purn) Yul Alviandi Beri Apresiasi

Kam Agu 29 , 2019
Madiun – Dalam kunjungannya ke Kota Madiun, Para Jenderal Purnawirawan yang tergabung dalam Abituren Akmil 1982 berkesempatan singgah dan melihat […]