Tangerang – Perumdam Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang kembali menjadi rujukan praktik pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sektor air minum. Hal ini terlihat dari kunjungan studi banding yang dilakukan PERUMDA Air Minum Tirta Merapi Klaten sebagai upaya memperkuat tata kelola dan penyusunan perencanaan perusahaan, pada Jumat, 21 November 2025.
Rombongan Tirta Merapi disambut langsung oleh jajaran direksi Perumdam TKR, termasuk Direktur Utama, Direktur Umum, Direktur Teknik, serta kepala bagian terkait. Suasana pertemuan berlangsung akrab dan penuh semangat pertukaran wawasan, mencerminkan komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pengelolaan BUMD air minum di daerah masing-masing.
Dalam sesi pemaparan, Direktur Utama Perumdam TKR, Sofyan Sapar, menekankan pentingnya penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) sebagai dokumen strategis yang tidak hanya menjadi kewajiban administrasi, tetapi juga penentu arah kebijakan perusahaan. Ia menambahkan, “Kalau bisa, RKA itu disampaikan dan dibahas bersama Dewas agar arah kebijakan perusahaan lebih jelas dan terukur.”
Laboratorium Perumdam TKR Perkuat Pengawasan Air
Selain membahas RKA, pertemuan juga menyoroti isu Non-Revenue Water (NRW). Sofyan menjelaskan bahwa di Indonesia, NRW sering dianggap sebagai kebocoran fisik, padahal banyak kasus justru berasal dari ketidaktepatan perhitungan. Oleh karena itu, akurasi data dan penguatan sistem monitoring menjadi sangat penting.
Sementara itu, Direktur Utama PERUMDA Air Minum Tirta Merapi menyampaikan apresiasi atas penerimaan hangat dan keterbukaan informasi dari PERUMDAM TKR. Ia menilai bahwa pola pelaporan, tata kelola, dan praktik manajerial yang diterapkan PERUMDAM TKR dapat menjadi referensi penting dalam penyusunan laporan tahunan serta proses RKA di perusahaannya.
Perumdam TKR Kabupaten Tangerang Sigap Tangani Kebocoran Pipa di Karawaci
Kunjungan ini juga menjadi sarana pertukaran pengetahuan mengenai pengelolaan sumber daya manusia, sistem pelaporan, hingga strategi peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Melalui kolaborasi ini, kedua BUMD berharap dapat terus meningkatkan kualitas pengelolaan air minum, khususnya pada aspek perencanaan, pengawasan, dan pelayanan publik.(*)



