Cikarang – Pembentukan kepribadian narapidana menjadi dasar untuk awal perubahan narapidana menjadi manusia sesutuhnya. Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik, Eko Adi Prasetio mengatakan Pembinaan Kepribadian di Lapas Cikarang setiap harinya tidak pernah berhenti. Terus aktif dan menggandeng stakeholder dari Pemerintah Daerah seperti Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bekasi.
“Alhamdulillah setiap hari warga binaan kami mendapatkan ilmu dan diajar oleh pengajar dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi),” kata Eko.
Setelah bersepakat untuk bersama-sama memberikan pembinaan kepada Warga Binaan, Lapas Cikarang dan MUI Kabupaten Bekasi telah menyelenggarakan program Pesantren di Lapas Cikarang.
“Lima orang pengajar dari MUI Kabupaten Bekasi hadir langsung untuk memberikan materi pembelajaran agama secara mendalam. Adapun materi yang dibawakan meliputi pemahaman dasar akidah, penguatan ibadah, pembinaan akhlak, hingga pemaknaan nilai-nilai kehidupan Islami dalam menghadapi berbagai ujian hidup.
Dengan metode penyampaian yang komunikatif, para ustaz dari MUI Kab. Bekasi mendorong warga binaan untuk tidak hanya mendengar, namun juga aktif berdiskusi dan bertanya mengenai berbagai hal terkait kehidupan beragama”, jelas Eko.
Diketahui, Lapas Cikarang telah memiliki gedung Pesantren yang dinamai Pesantren Al-Islah sejak tahun 2019.
“Di Pesantren Al-Islah menjadi pusat pembinaan kepribadian bagi Warga Binaan kami. Kami pun berharap program akan terus berkelanjutan dan menciptakan para warga binaan berkarakter baik, dan siap kembali ke Masyarakat.” Pungkas Eko.


