Kekeringan, Kisah Klasik Jatimulya Yang Tak Terurai


Tegal- Kekeringan sudah menjadi potret yang terbaingkai kaca. Tidak ada satupun debu yang hinggap mengitoroinya. Ekstrimnya cuaca kala itu justru menambah derita warga.

Kekeriangan terus melanda hingga warga semakin terpekik akaibat kurangnya pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari hari. Kondisimi ini belum ada solusi yang mampu membangkitkan gairah senyum untuk menikmati sejuknya air. Tidak adanya sumber air yang bisa diduang, turut membebani hauas dikerongkongan. Enatah sampai kapan ini berlangsung.

Seteguk air itu kembali membuat senyum warga pelosok Kota Tegal di bagian uatara itu kembali. Satgas TMMD mensuplai kebutuhan air besih untuk warga yangb membutuhkan. Bantuan air tangki ini nampaknya menjadi air Zam -Zam yang dirindukan kala sepulang ibadah haji. Warga yang berbondong- bondong datang membawa galon, jurigen hingga wadah besar hanya untuk antri mendapatkan air.

Hanya sekedar untuk minum saja, terkadang kekurangan air. Apalagi untuk kebutuhan mandi dan lainnya, terkadang harus terhenti. Keadaan ini msasih rutin dialami, karena solusi untuk kebutuhan negeri ini masih belum ada. Besar harapan warga kepada Satgas TMMD untuk terus mengirimkan air bersih menjadi doa saban usai solat. Bahkan doa itu terus mengalir dari bibir kering warga Jatimulya.

“semoga ada bantuan air yang datang setiap hari. Terimaskih untuk bapak TNI yang sudah menyiapkan air setiap hari, memang kami sering kekringan karena tidak ada sumber air, sumur juga mengering, “ jelas Toha (43), warga setempat. Jumat (26/7). (Pendim).


Next Post

Antrian Mengular, Warga Jatimulya Berebut Air Bersih

Jum Jul 26 , 2019
Tegal- Antrian warga untk berbeut air bersih menajang hingga mengular. Jurigen dan beberapa wadah air itu sengaja dibawa warga Desa […]