Korantangerang.com – Sebanyak 146 wartawan dari 31 provinsi berkumpul di kebun teh Gunung Mas untuk mengawali kegiatan “Sosialisasi Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Warga Negara bagi Wartawan Media Massa Cetak, Televisi, Radio, Online se-Indonesia Tahun 2018”.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Mahkamah Konstitusi bekerja sama dengan Dewan Pers tersebut berlangsung empat hari, 26 Februari 2018 hingga 1 Maret 2018.
Materi yang digelar di kebun teh bersifat mengawali kegiatan, lalu pendidikan selebihnya dilakukan di Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi, Cisarua, Bogor.
Para wartawan bergotong royong hendak memindahkan air dari ember ke botol air mineral. Kegiatan outbond ini dalam rangka Sosialisasi Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Warga Negara bagi Wartawan se-Indonesia di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini.
Hujan deras mengguyur kebun teh Gunung Mas, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Udara dingin di puncak kala itu tak memudarkan antusiasme wartawan se-Indonesia belajar memahami Pancasila dan hak konstitusi. Pers dianggap memiliki peran strategis dalam mengedukasi warga negara terkait hak-hak konstitusionalnya.
Materi yang digelar di kebun teh bersifat mengawali kegiatan, lalu pendidikan selebihnya dilakukan di Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi, Cisarua, Bogor.
Wartawan belajar memahami Pancasila dan hak konstitusi dipandu oleh pakar hukum selama 27 jam.
Hari pertama materi dilakukan secara ringan melalui metode outbond di kebun teh. Hujan terus mengguyur ketika para wartawan yang dibagi 10 kelompok menyelesaikan lima tantangan, dimana setiap permainan mengandung pembelajaran tentang nilai-nilai Pancasila.
Satu di antaranya permainan panjat tangga bambu. Permainan ini mengajarkan bagaimana pentingnya gotong royong.
Peserta yang ikut permainan bersama timnya merumuskan cara bagaimana bisa memanjat hingga ujung tangga yang tingginya sekitar empat meter.
Agar bisa sukses maka harus ada peserta yang memegang tali di empat penjuru sebagai pengendali tangga bambu, satu orang menaiki tangga, dan ada satu orang yang memberikan komando agar tujuan tercapai.
Kelompok 9 merupakan kelompok saya, kelompok ini banyak mengajarkan artinya persatuan dalam keberagaman, saya perwakilan dari wilayah propinsi Banten bertemu dengan perwakilan dari Propinsi Papua,NTB, Jawa Tengah,Gorontalo dan yang lainnya.
Yang menarik adalah kami melakukan aksi permainan memasukan air yang berada di wadah suatu ember, kedalam botol air mineral dengan menggunakan tali,tanpa menggunakan tangan.
Harus kompak dan harus kerjasama yang baik dalam melakukan permainan ini.Dan pada akhirnya kelompok kami,kelompok 9 berhasil dengan sempurna.
(Mulyadi)



