Tegal – Sama halnya dengan narkoba, menurutnya terorisme yang kini mulai dipupuk terhadap anak di bawah umur. Seperti yang terjadi di Syria, terdapat sejumlah anak-anak asal Indonesia yang dilatih perang oleh ISIS.
Meski demikian, dia berpandangan, Indonesia masih bisa keluar dari ancama proxy war dengan berkomitmen menjadi negara agraris, maritim, dan industri. Tak hanya itu, pihaknya juga mengajak para generasi muda untuk menjadi agen perubahan dan pemersatu bangsa.
Kapten Inf Shokib Setyadi Pasiter Kodim 0712 menejelaskan bahwa proxy war merupakan sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal.
Dengan itu,pihaknya pun mengajak masyarakat desa dan mahasiswa untuk siap menghadapi Indonesia Emas tahun 2045. Persiapan yang dilakukan, diantaranya melalui kebersamaan, militansi, memiliki kemauan keras, dan sering berkomunikasi.
“kita perlu intropeksi diri bagaiaman keluarga kita, anak kita, tetangga kita. Jadi tahu mana gerakan terorisme dan lainnya, ,” jelasnya saat memberikan Komsos Program Non Fisik TMMD di Balai Desa Jatimulya, Kecamatan Suradadi, Tegal, Minggu (4/8). (Pendim).