Teja : Seharusnya Lebih Prioritaskan Infrastuktur Daripada Membeli Randis Mewah


Korantangerang.com – Gunjang ganjing pembelian Kendaraan Dinas (Randis), untuk oprasional Bupati Pandeglang, berupa Toyota Land Cruiser Prado Lak seharga Rp. 1,9 miliar, yang dibeli pada akhir tahun 2018 kemarin, telah memicu kekesalan sejumlah pihak. Pasalnya, pembelian Randis yang tergolong mewah itu, secara tidak langsung telah menciderai amanah rakyatnya.

Kali ini kekesalan itu terlontar lantang, dari salah seorang penggiat Pariwisata Carita, Teja Heriyana, yang sangat menyayangkan sikap arogasi Pemkab Pandeglang, karena terkesan lebih mementingkan membeli kendaraan mewah, dari pada memikirkan nasib rakyatnya yang hidup dalam kondisi kesulitan, khususnya warga Pandeglang yang saat ini berada di wilayah terdampak tsunami.

“Jelas pembelian Toyota Land Cruiser Prado Lak seharga Rp. 1,9 miliar, untuk Bupati Pandeglang di akhir tahun 2018 itu, adalah bentuk penghianatan atas amanah rakyat yang diembannya. Bagiamana tidak, Randis yang dibeli di tahun 2017 saja, yakni Toyota Vellfire, kondisinya masih terlihat baik. Tapi mengapa, di tahun 2018 kemarin, Pemkab kembali membeli Randis mewah itu,” tegas Teja Heriyana, Minggu (10/3/2018).

Penggiat wisata Carita, yang juga mantan anggota DPRD Pandeglang ini, mengaku heran dengan sikap dan kebijakan pembangunan yang ada di Pemkab Pandeglang. Terlebih ketika bicara infrastruktur, pasti keterbatasan anggaran selalu jadi alasannya. Namun aneh, dalam dua tahun ini anggaran untuk pembelian Randis dalam APBD, tergolong cukup fastastis.

“Aneh saya sama kebijakan anggaran yang ada di Pemkab Pandeglang ini. Dia (Bupati Pandeglang) setiap kali bilang, bahwa fiskal kita kecil, anggaran kita terbatas, bila disudutkan dengan perbaikan infrastruktur jalan. Tapi untuk membeli Randis, ko ada ya. Bahkan di tahun 2018 lalu, anggaran Randis mencapai Rp. 5,2 miliar. Dan di tahun 2019 ini, malah makin membengkak menjadi Rp. 5,8 miliar,” jelas Teja.

Teja pun kembali menegaskan, bahwa sebenarnya di Kabupaten Pandeglang ini, masih banyak yang harus lebih diprioritaskan, daripada membeli Randis yang peruntukannya tidaklah terlalu urgen. Seperti halnya memprioritaskan recovery sektor kepariwisataan pasca tsunami, yang melumpuhkan sektor ekonomi penggiat usaha, dan masyarakat di sekitaran obyek wisata, khususnya di Carita.

“Bukan malah beli mobil mewah untuk gaya-gayaan semata, harusnya dipikirkan recovery pariwisata pasca tsunami yang sudah melumpuhkan sendi kehidupan masyarakat, khususnya Carita. Banyak nelayan menganggur karena kerusakan perahu, banyak karyawan dirumahkan, serta di PHK dan banyak penjual jasa wisata, mulai kehilangan mata pencaharian,” keluhnya.

“Jagan hanya memikirkan bagaimana harus membeli mobil mewah. Kelolalah anggaran dengan bijak dan cerdas, melalui sikap mementingkan masyarakat. Ingat Carita, sebagai bagian dari wujud visi misi Irna-Tanto, yang telah lumpuh ekonominya pasca tsunami. Apakah itu tidak pernah terpikirkan,” pungkasnya dengan nada kesal. (Daday)


Next Post

Dansatgas Himbau Satgas dan Masyarakat Percepat Pembangunan Kantor Tiga Pilar

Sen Mar 11 , 2019
Talaud – Dansatgas TMMD ke 104, Letkol Arm Gregorius Eka Setiawan, S.E meminta kepada semua elemen untuk terus mempercepat pembangunan […]