Tatang : Rumah Kemasan Dinilai Belum Berdampak Positif Bagi UMKM


Pandeglang – Keberadaan Rumah Kemasan yang berlokasi di Jalan Raya Pandeglang-Labuan Km 05 Cikoneng, atau tepatnya di Kampung Cipacung, Desa Palurahan, Kecamatan Kaduhejo, Pandeglang, dinilai Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Pandeglang, Tatang Muhtasar, belum dapat memberi dampak positif, khususnya bagi UMKM itu sendiri.

Bahkan menurut Tatang, Rumah Kemasan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang itu, sempat diwacanakan untuk dijadikan sebagai sentra kerajinan dan oleh-oleh khas Pandeglang. Namun entah apa yang menjadi kendalanya, yang pasti hingga saat ini Rumah Kemasan tersebut diakuinya tidak efektif, dan pengelolaanya pun terkesan tidak optimal.

“Jadi sampai saat ini Rumah Kemasan belum efektif. Padahal kita sudah menaruh barang hasil UMKM, namun belum ada dampak. Kalau soal mengapa belum efektif, itu wilayah Disperindag (Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan ESDM). Kami hanya menyediakan barang-barang UMKM saja. Pemasaran dan pengemasannya ada di sana,” ungkap Tatang, Rabu (31/7/2019).

Tatang melihat, kalau selama ini cara yang dipakai dalam memasarkan produk UMKM tersebut, masih bersifat konvensional. Pasalnya, pengelolaan pemasaran prodak yang ada saat ini, sifatnya hanya menunggu konsumen datang bukan menawarkan. Padahal di era digitalisasi saat ini, pengelola lah yang harus menggejar konsumen.

“Saya melihat, saat ini pengelolaannya masih bersifat konvensional, atau menunggu orang datang untuk membeli, bukan menawarkan. Di era digitalisasi ini, cara seperti itu akan jauh tertinggal, dimana seharusnya kita yang lebih aktif datang ke pelanggan. Banyak cara kok, contohnya kita bisa manggandeng marketplace, seperti Tokopedia atau Bukalapak,” imbuhnya.

Kendati demikian, Kepala Dinkop dan UMKM ini pun tetap optimis, serta berharap dengan dijadikannya kawasan, atau lingkungan yang ada di Rumah Kemasan itu sebagai lokasi Sentra Batik dan Kuliner (Sebakul), dapat menarik lebih banyak animo masyarakat maupun wisatawan untuk mengunjungi Rumah Kemasan.

“Mudah-mudahan dengan adanya Sebakul, Rumah Kemasan itu bisa lebih banyak dikunjungi wisatawan. Karena mengingat bangunan yang diresmikan tahun lalu itu, telah menelan anggaran mencapai Rp. 680 juta. Jadi diharapkan prodak yang ada, seperti makanan cemilan olahan tradisional dan berbagai kerajinan tangan, termasuk batik khas Pandeglang hasil produksi UMKM, bisa terpasarkan dengan baik,” pungkasnya. (Daday)


Next Post

Kadisperindag Akui, Pengelolaan Rumah Kemasan Belum Optimal

Rab Jul 31 , 2019
Pandeglang – Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) dan ESDM Pandeglang, Andi Kusnardi, mengakui. Bahwa Rumah Kemasan yang berada di Jalan […]