korantangerang.com – Pandji Pragiwaksono sedang menggelar Stand Up World Tour Juru Bicara yang sudah dilakoninya sejak 2 April lalu. Tur ini membawa Pandji ke 24 kota dan 4 benua dan akan berakhir pada 10 Desember di Jakarta, Indonesia.
Hingga minggu ketiga di bulan Agustus ini, Pandji sudah manggung di 12 kota, termasuk Tokyo pada 13 Agustus dan Melbourne pada 20 Agustus mendatang. Namun, Pretoria, Afrika Selatan adalah salah satu kota yang membuatnya berkesan.
“Karena pertama, untuk bisa tur ke Afrika Selatan ini butuh perjuangan sendiri dan sekarang kami bilang, nggak banyak orang Indonesia ke sana. Sampai di sana, pengalamannya menyenangkan karena waktu itu manggungnya di hari Lebaran (6 Juli 2016). Habis salat Ied, halal-bihalal makan ketupat dan nonton stand up jam 11 siang, dan itu outdoor gara-gara miskomunikasi,” tuturnya, Senin (15/8).
Pandji tak bisa lupa bagaimana ia manggung dengan suhu udara yang menyentuh titik nol derajat celcius! “Kita salat kedinginan, tapi langitnya biru walaupun dingin. Pengalamannya tetap menyenangkan di situ,” kenangnya.
Ia ngotot memasukkan Pretoria karena keinginan pribadinya menjejakkan kaki di benua Afrika. “Karena sebelumnya kan 4 benua doang. Penginnya ada pertumbuhannya lah. Afrika Selatan sudah inceran dari awal, karena negara yang paling dikenal di Benua Afrika,” ujarnya.
Sayang, Pandji tak bisa menemukan PPI atau Persatuan Pelajar Indonesia di sana, sehingga dibutuhkan effort yang besar untuk akhirnya bisa manggung di sana. Bagaimana caranya?
“Sempat ngobrol sama PPI Mesir ternyata mereka juga punya acara tahunan yang besar dan nggak mampu ngerjain. Akhirnya gue ketemu sama teman yang suaminya ditempatkan di Afrika Selatan. Gue bilang, ‘Lo mau nggak bantuin pertunjukan gue di Afrika?’ Ya sudah email-emailan dan dia minta izin ke KBRI. Pas KBRI lihat, ‘Oh ini kita jadikan acara halal bihalal saja deh’,” tutupnya. @DF