Menyambut periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang sering disertai peningkatan curah hujan dan potensi gangguan listrik, Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang memperkuat langkah mitigasi risiko dengan melakukan pengecekan fasilitas keselamatan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kegiatan ini difokuskan pada pemeriksaan instalasi listrik, alat pemadam api ringan (APAR), sistem drainase, serta titik-titik rawan yang berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran maupun korsleting listrik.
Tim BPBD turun langsung meninjau panel listrik, jalur distribusi daya, kondisi kabel, hingga ketersediaan serta kelayakan APAR di area dapur, hunian, bengkel kerja, dan gedung perkantoran. Selain memastikan seluruh instalasi berada dalam kondisi aman, BPBD juga memberikan rekomendasi teknis terkait perbaikan, penataan ulang kabel, dan penambahan tanda keselamatan untuk mengurangi risiko saat terjadi hujan lebat atau lonjakan listrik.
Kalapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Salis Farida Fitriani, menyampaikan bahwa pengecekan ini menjadi langkah penting untuk memastikan keamanan warga binaan dan petugas menjelang masa libur panjang. “Instalasi listrik adalah salah satu komponen yang paling sensitif terhadap cuaca ekstrem. Melalui pendampingan BPBD, kami memastikan seluruh fasilitas dalam kondisi aman dan siap menghadapi situasi cuaca apa pun,” ujarnya.
BPBD juga melakukan simulasi ringan terkait penggunaan APAR, teknik respons cepat saat terjadi korsleting, serta pengecekan jalur evakuasi internal. Seluruh jajaran Lapas diberikan penguatan pemahaman mengenai prosedur darurat agar mampu bertindak tepat dan cepat jika terjadi situasi tidak diinginkan.
Dengan sinergi ini, Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan lingkungan pemasyarakatan melalui mitigasi risiko yang terukur dan preventif. Pengecekan bersama BPBD diharapkan mampu meminimalisir potensi bahaya teknis sehingga kegiatan pemasyarakatan dapat berjalan aman, tertib, dan kondusif selama periode Nataru.



