Korantangerang.com ,-Kota Tangerang- Ruruh Wuryani, MM., MSi selaku Kepala Sekolah SMAN 3 Kota Tangerang angkat bicara terkait adanya gejolak ketidak puasaan dari masyarakat terhadap proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) beberapa waktu lalu. Menurut Ruruh itu suatu hal yang wajar, karena yang pendaftar di SMAN 3 Kota Tangerang terbanyak se-Provinsi Banten.
“Jadi keseluruhan pendaftar itu hanya 15 persen yang terakomodir, 85 persen sisanya pasti tidak diakomodir karena berdasarkan sistem yang ada. Jadi wajar jika ada yang mengalami kekecewaan,” ujar Ruruh jebolan S2 Universitas Indonesia UI Depok ini ke awak media diruangannya, Senin (25/07/2022).
“Tetapi saya sebagai Kepala Sekolah SMAN 3 Tangerang sudah melaksanakan kewajiban tugas yang diamanahkan dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten dalam rangka melaksanakan PPDB ini semaksimal mungkin,” terang Ruruh selain guru juga sebagai dosen yang mengajar di beberapa perguruan tinggi swasta di Kota Tangerang ini.
“Kalaupun dalam melayani kepada masyarakat ini masih kurang, silahkan beri masukan ke kami untuk perbaikan dikemudian hari,” harap Ruruh yang pernah mendapat juara tari tradisional Jawa Tari Gamyong, dan juga hobi panjat tebing dan mendaki gunung serta gabung di komunitas (Mapala) saat menjadi mahasiswa di Program Studi Matematika Universitas Sebelas Maret Surakarta.
“Sebenarnya bukan faktor tidak kemaksimalan dari kami, tetapi memang sistem dari PPDB nya yang mengharuskan sesuai juknisnya seperti itu, dan karena banyaknya masyarakat diseputaran sini yang ingin melanjutkan pendidikan di SMAN 3 karena fasilitasnya terbatas hanya 10 rombel ,” terang Ruruh yang pernah mendapatkan kategori guru teladan tingkat Kota Tangerang Provinsi Banten tahun 2016 dan mendapatkan beasiswa MIPA S2 UI Depok ini ke awak media.
Ruruh mengatakan pada 1 September 2020 dirinya menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMAN 3 dikatakannya, berkewajiban untuk menjaga nama baik sekolah tersebut, dengan motto “Senantiasa menjadi lebih baik meskipun sedikit demi sedikit”.
Selanjutnya Ruruh pernah memperoleh Penghargaan diantaranya, Satyalencana Dari Presiden RI. Tahun 2014,Juara 2 Keberhasilan Guru dalam mengajar dari Gubernur 2014,Juara 1 Guru berprestasi dari Walikota Kota Tangerang 2016.
“Alhamdullah kita lolos menjadi sekolah penggerak angkatan kedua, kemudian untuk seluruh civitas SMAN 3, saya sedang membuat menjadi satu kesatuan yang ibaratnya menjadi keluarga besar dan bersama-sama berjuang untuk mencapai visi membentuk peserta didik menjadi orang-orang yang berkarakter dan bermanfaat dilingkungan, minimal bisa memecahkan persoalan hidup dalam masyarakat disekitarnya. Untuk saat ini dia sudah menerapkan kurikulum Merdeka ýang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim yaitu mengimplementasikan sebagai kewajiban sekolah penggerak, dengan itu fokusnya, menjadikan siswa itu berkarakter berguna bagi masyarakat dan lingkungannya, secara mental dia kuat, secara karakter dia bagus, antara pengetahuan, keterampilan dan karakter membentuk kompetensi yang seimbang,” pangkas Ruruh Wuryani.(Aderiza).