Ananta : Jaga Sikap Toleransi dan Pluralisme Yang Baik


Kota Tangerang – Anggota MPR RI Ananta Wahana mengingatkan akan munculnya bibit-bibit radikalisme di Indonesia. Menurutnya, bila terus berkembang,bukan tidak mungkin dapat mengakibatkan perpecahan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut Ananta berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme pada tahun 2018 lalu terdapat 7 kampus yang terpapar ekstrimisme agama. Bahkan yang lebih parah lagi di tahun yang sama menurut survei Alvara terdapat 19,4 persen PNS yang tidak setuju adanya Pancasila.

“Dari Informasi yang saya terima saat ini telah muncul bibit radikalisme,termasuk di kalangan kampus dan PNS. Ini tentunya membahayakan bagi keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,”kata Ananta saat Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Pancasila, UUD NKRI 1945, Bhineka Tunggal Ika di Vihara Buddi Bhakti, Kota Tangerang, Rabu (18/11/20).

Menurutnya, salah satu kunci dalam menjaga dan merawat berdirinya NKRI ini jelas Ananta adalah memiliki sikap toleransi dan pluralisme yang baik sehingga kebhinekaan tetap terjaga.

“Sikap toleransi dan pluralisme yang baik harus kita miliki jika ingin negara yang kita cintai ini tidak terpecah belah. Terlebih kita tidak bisa memilih dari rahim siapa kita dilahirkan,” terang Ananta.

Anggota Komisi VI DPR RI ini menjelaskan, MPR sebagai rumah kebangsaan harus menjembatani berbagai arus perubahan, pemikiran, dan beragam aspirasi rakyat. Di dalam rumah kebangsaan, segala perbedaan pendapat didengarkan dan dihormati, sehingga, pada akhirnya disatukan melalui musyawarah mufakat.

“Dengan konsepsi ini, MPR mendorong perubahan paradigma dan perspektif dalam memaknai kemajemukan. Keberagaman tidak boleh menjadi alasan terjadinya perpecahan, melainkan kekayaan yang menyatukan,” jelasnya.

Sementara, Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo yang ikut hadir menyatakan, sosialisasi 4 Pilar sangat penting dalam rangka semakin memasyarakatkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Terlebih Kota Tangerang merupakan wilayah yang heterogen.

“Kota Tangerang sangat Heterogen dimana di dalamnya ada beberapa etnis yang cukup besar seperti Betawi, Sunda dan Tionghoa (Cina Benteng). Namun saya bersyukur bahwa di Kota Tangerang ini masih relatif kondusif terkait munculnya bibit-bibit perpecahan,” ucapnya.

Gatot berharap dari Sosialisasi 4 Pilar, masyarakat semakin menjadikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

“Sudah seharusnya nilai-nilai luhur Pancasila dipraktekkan sebagai prinsip dasar dan penuntun sikap, perilaku, dan pemikiran tiap-tiap masyarakat Indonesia,” pungkasnya.(zher).


Next Post

Babinsa Bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 Lakukan Pengecekan Rutin Suhu Badan Terhadap Warga

Rab Nov 18 , 2020
Talaud – Bertempat di desa Bulude, telah dilaksanakan kegiatan pengecekan terhadap warga masyarakat yang menjadi anggota KPPS Desa Bulude, berdasarkan […]