Tangerang- Kisruh adanya kebocoran data warga oleh BPJS ( Badan Penyeleggara Jaminan Sosial) Kesehatan sebanyak 279 juta warga Indonesia yang hingga kini menjadi penyidikan mabes Polri.
Berhasil dihimpun informasi dari salah satu pejabat atau humas BPJS Kota Tangerang yang menyebutkan adanya kekeliruan data yang diberitakan oleh insan media.
“Iya pak betul itu statement dari pusat. Kalau kami di Kantor Cabang senantiasa menjalankan prosedur pengamanan data sesuai dengan arahan dan kebijakan Kantor Pusat tentang keamanan data dan sistem informasi,” ungkap Herman (bukan nama sebenarnya) kepada wartawan, Senin (24/5/2021) siang.
Awak Media tidak berhasil melakukan konfirmasi detail terhadap pejabat BPJS Kesehatan Pusat terkait pemanggilan para direktur oleh Bareskrim Polri pekan lalu.
” Pak mau menginfokan, untuk wawancara tidak memungkinkan kami lakukan pak, karena hal ini langsung di handle pusat. Yang bisa kami sampaikan, bahwa dalam informasi yg beredar kan data yang diduga bocor 279 juta, sedangkan data kami 222,4 juta jiwa,” beber Herman.
Dikatakan kembali oleh Herman adanya tim khusus yang tengah melacak kasus ini dan sempat beredar dikalangan awak media.
” Sudah ada tim khusus untuk melacak hal ini. Kami pun tetap berkomitmen untuk memastikan keamanan data dan melindunginya dengan sistem yang ketat dan berlapis,” tandas Herman (*)



