Ustadz Cahyana Terpilih Kembali Jadi Ketua PD Petsis Lebak Masa Jihad 2002 – 2024


Lebak – Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Islam (tingkat provinsi) dan Pimpinan Daerah (PD) Persatuan Islam (tingkat Kabupaten/Kota) harus terjaga, sejalan dan sinergis dalam melaksanakan program-program jihadnya. Kalau sekarang PW Persatuan Islam mulai menggarap pembangunan gedung terpadu, maka dukungan dari PD Persis mutlak diperlukan.

Wakil Ketua I PW Persatuan Islam Banten. H.Aspuri M.Si menyampaikan hal itu, dalam penutupan Musyawarah Daerah (Musda) III Persatuan Islam Kabupaten Lebak di masjid Al-Furqan, Rangkasbitung, Kamis(29/20/20).

Hasil musda III, antara lain terpilih kembali Ustadz Cahyana jadi ketua PD Pesatuan Islam Kabupaten Lebak secara aklamasi dalam sidang khusus pemilihan ketua.

“Kami menawarkan aklamasi atau voting tertutup kepada para peserta Musda. Semua menginginkan aklamasi dan Ustadz Cahyana minta dipercaya kembali jadi ketua,” kata Ketua Sidang Pemilihan Ketua PD Persatuan Islam Kabupaten Lebak, Eka Prasetiawan S.IKom M. Si.

“Selaku pimpinan sidang, kami menawarkan pilihan, voting atau aklamasi. Kalaupun pemilihan ketua melalui voting, tentu kami siap melaksanakannya,” tambah Eka.

Hasil musda lainnya, tersusunnya rencana jihad tahun 2020 – 2024 dan bayaan (rekomendasi). Rencana jihad, bayaan dan tasykil (formasi personalia) PD Persatuan Islam Kabupaten Lebak segera dikirim kepada Pemerintah Kabupaten Lebak.

Program jihad yang merupakan hasil kerja Komisi A tetap didominasi pendidikan dan dakwah, karena memang ini garapan utama Persatuan Islam dimanapun.

Sub-sub program jihad ekonomi, sosial, dan pembangunan tetap penting. Terutama program sosial dan ekonomi pada musim Covid – 19 ini tak bisa diabaikan.

PD Persatuan Islam masa jihad 2020 –2024, diakui Ketua Ustaz Cahyana, akan menyelenggarakan pembekalan dan rapat kerja pertama dalam waktu dekat ini.

“Program jihad yang dihasilkan dalam musda masih global perlu dirinci jadi kegiatan teknis,“ kata Ustaz Cahyana.

“Kita terus bergerak meski dalam keadaan seperti sekarang ini. “Pandemi Covid-19 tak berarti harus menghentikan seluruh kegiatan jam’iyyah(organisasi) tetapi kita berdamai dengan situasi melalui penerapan protokol kesehatan,” tambahnya.(dean-a).


Next Post

Adinda Le, Sahabat Vietnam Yang Memahamiku

Kam Okt 29 , 2020
Koranangerang.com – Ketika sampai di pintu gerbang keluar Bandara Hanoi dan malam terasa semakin dingin, saya membayangkan seorang lelaki berkaca […]