
Perkembangan dunia informasi dan teknologi tidak serta merta selalu berdampak positif bagi kaum remaja. Justru hal sebaliknya kerap melanda kelompok usia yang sedang menegaskan jati dirinya tersebut.
Hal itu diungkapkan Anggota Komisi IX DPR RI Irgan Chairul Mahfidz saat dihelat kegiatan Sosialisas Pembangunan Keluarga yang dihelat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Banten di Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (27/11/2018).
Dikatakan Irgan, usia remaja adalah fase perkembangan dari meninggalkan masa kanak-kanak menuju dewasa. Fase ini ditandai dengan perubahan secara psikis, biologis dan pola pikir yang menuju rasional. Namun, kata Irgan, karena masih dalam tahap peralihan, kondisi emosional pada remaja kadang sangat labil.
“Karena kondisi emosional yang labil itu, remaja mudah terpengaruh oleh lingkungannya, teman, bahkan saat ini oleh informasi dan konten di dunia maya,” jelas Irgan.
Hal yang paling mengkhawatirkan, lanjut Irgan, adalah konten pornografi serta kekerasan yang beredar di internet. Karena menurutnya, sebagian besar remaja di Banten sudah sangat familiar dengan ponsel pintar (smartphone), maka mereka juga tidak akan kesulitan mengakses berbagai informasi serta konten tersebut.
“Disinilah masalah remaja saat ini, mereka dibentuk bukan hanya oleh lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, namun juga oleh dunia maya. Maka, orang tua harus hati-hati dan lebih pintar mensiasati fenomena ini,” bebernya.
Ketidaksiapan orang tua mengantisipasi dampak dari dunia maya terhadap remaja tersebut menurut Irgan membuat remaja bisa terpapar resiko Triad KKR (Kesehatan Reproduksi Remaja) yang semestinya harus dihindari yaitu seks bebas, penyalahgunaan Napza dan HIV AIDS.
“Kalau remaja kita terbiasa mengakses konten pornografi, tidak menutup kemungkinan bisa terjerumus pada perilaku menyimpang seperti seks pra nikah. Sehingga saya tegaskan lagi, peran orang tua sangat penting membentengi remaja dari pengaruh buruk internet,” tandas Irgan (Mul).