Tangsel – Adanya aksi dan tuntutan dari para jurnalis kota Tangerang Selatan dalam kasus kadispora versus jurnalis media online mendapatkan beragam reaksi dari para tokoh pencak silat dan masyarakat terhadap persoalan tersebut.
Ketua IPSI Kota Tangerang Selatan menilai permasalahan yang terjadi diantara pembina IPSI Tangsel dan jurnalis media online sepatutnya dilihat secara obyektif dan tidak asal dalam menulis sebuah berita atau mengambil kesimpulan agar tidak hoax.
“Saya melihat berdasarkan video yang viral, beredar di publik dan jelas tidak tampak terlihat adanya intimidasi apalagi mengancam keselamatan sang jurnalis sendiri, memang begitu gaya pesilat namun tidak ada arogan malah bersahabat,”ungkap Tomi Patria Edwardy kepada wartawan, Jumat (25/6/2021).
Dirinya berharap tidak ada permasalahan yang dirugikan atau diuntungkan dalam aksi unjuk rasa dan pemberitaan yang sempat menjadi headline news beberapa media.” permasalahan akan selesai dan terbuka lebar jika keduanya saling memaafkan dan memakluminya,” imbuh Bang Tomi biasa disapa.
“Pak Wiwi adalah warga Tangsel walau pernah menjadi pesilat dan ketua IPSI Tangsel tapi tidak se arogan yang dianggap oleh rekan rekan jurnalis, saya hapal karakter beliau,”papar Bang Tomi.
“Apalagi beliau pejabat publik, tidaklah seperti itu penilaian rekan-rekan media, kata Bang Tomi. Dia juga meminta dewan pers bijak melihatnya jika saja adanya tuntutan dari pembina IPSI (Wiwi Martawijaya) terhadap jurnalisnya.
Bang Tomi pun tidak ingin masalah pembina IPSI Tangsel dengan jurnalis berlarut lantaran keduanya pun saling mengenal satu sama lainnya.
“Sebagai ketua IPSI saya hanya meminta rekan jurnalis tidak menganggap kasus kadispora yang juga pembina IPSI Tangsel ini seperti kasus-kasus yang dialami oleh wartawan dalam pengungkapan kasus di daerah lain,”dijelaskan Bang Tomi.
Malah, dirinya berharap keduanya dapat bertemu dan damai dalam suasana yang saling membutuhkan baik informasi atau punt wewenangnya sebagai pejabat publik dan wartawan.
“Tidak ada kekisruhan dan tidak ada tuntutan dari lembaga manapun jika memandangnya secara obyektif dan berimbang, saya minta juga masyarakat bijak dalam hal ini untuk menilainya,” tandas Bang Tomi.(rz).