Korantangerang.com – Seorang anak, seorang gembala domba, di sebuah padang pasir yang panas, tampak begitu bahagia. Paduka Raja melihatnya dengan penuh iri hati. Tampak bahagia dari air mukanya. Sorot matanya lepas, seperti tak ada lagi beban yang menekan batinnya.
Paduka Raja penasaran, dan ingin bertanya tentang kebahagiannya.
“Nak, kau pasti lelah. Domba gembalaanmu begitu banyak. Kau seharusnya mengeluh. Upahmu tak seberapa pula dari majikanmu. Namun, kau tampak bahagia sekali. Aku ingin tahu, aku pun ingin bahagia jadi raja,”.
Jawab anak gembala, “Paduka Raja! Saya bekerja, mengabdi kepada majikan. Saya bertanggung jawab atas domba-domba gembalaanku kepada majikan saya,”.
Paduka Raja bertanya lagi, “Lalu, dimana letak kebahagianmu, Nak?”. Jawab anak gembala, “Paduka Raja. segala tugas dan kewajiban dari majikan, saya tunaikan sebaik-baiknya, sampai selesai. Saya merasa berbahagia telah menyelesaikan tugas dan kewajiban saya”.
Paduka Raja bertanya lagi, kian penasaran. “Lalu, kau berbahagia?” Jawab anak gembala berikutnya, “Ya, Paduka Raja, saya berbahagia! Sebetulnya, saya dan Paduka Raja sama saja. Saya bertanggung jawab kepada majikan saya atas domba-domba gembalaan saya, sedangkan Paduka Raja bertanggung jawab kepada Allah atas rakyat yang Paduka Raja pimpin, yang Paduka Raja jadi gembalanya”.
Paduka Raja terhenyak, tersadarkan, ilmunya datang dari seorang anak gembala, bukan dari para menteri atau pembantunya.
Paduka Raja sadar, suatu hari akan ditanya oleh Allah tentang “penggembalaannya”, tentang rakyatnya (rakyat, dari ra’iyyah, bahasa Arab, artinya gembalaan). Paduka Raja terdiam, kepalanya tertunduk, malu, dan sadar. Air matanya mulai menetes. “Allah akan minta pertanggungjawaban kepada saya. Bisakah, dan akan bahagiakah saya nanti? Saya ingin bahagia seperti sang anak gembala yang telah menunaikan tugas dan kewajiban yang dibebankan majikannya…?”
Maka, “Dongeng untuk 27 November 2024” pun sampai di sini. Pesan moralnya, dan sasarannya sudah kita pahami bersama-sama, berkaitan dengan hasil pemilihan serentak.Tahun 2024. Provinsi, kota, dan kabupaten kita akan punya sepasang “penggembala” baru, awal tahun 2025, bukan?. Dean Al-Gamereau
(Penulis, ketua PW Persatuan Islam Provinsi Banten, anggota Dewan Kehormatan PWI Banten)


