Anies Baswedan Webinar Pendidikan Bersama Sang Bunda


KORANTANGERANG.COM – Pengurus Pusat Wanita Islam menggelar Webinar Nasional yang bertajuk “Pendidikan di Era New Normal”, Sabtu, 4 juli 2020 jam 09.00-12.00 via zoom meeting.

Tujuan diselenggarakan webinar ini adalah, sebagai sumbangsih dari Pengurus Pusat Wanita Islam bersama jajarannya kepada dunia pendidikan, bagaimana model pembelajaran yang tepat untuk dilakukan pada saat New Normal ini, apakah sudah tepat model pembelajaran yang diterapkan selama ini, karena sebuah Pendidikan akan berhasil jika 3 aspek dalam Pendidikan itu tercapai, yaitu pembentukan Knowlegde, Psikomotor ( Ketrampilan), dan aspek Atitude ( Ahlak/Karakter ) apakah ke 3 aspek ini akan bisa dicapai.

Dra. Hj. Marfuah Musthofa, M.Pd, Ketua Umum PP Wanita Islam, periode 2016-2021 dalam sambutanya mengatakan, pihaknya banyak mendapatkan keluhan dari orang tua dan para siswa yang merasakan stress dengan system pembelajaran saat ini yg hanya memindahkan tempat belajar dari sekolah, menjadi daring/virtual, tanpa ada improvisasi dan penyesuaian dalam metode pembelajaran.

Masih dalam sambutanya,. Marfuah memperkenalkan para narasumber yang hadir diantranya, H. Anies Rasyid Baswedan, SE, MPP, Ph.D, Prof. Dr. Hj. Aliyah Rasyid Baswedan, yang merupakn Ibunda Gubernur DKI, beliau adalah Dosen pada UNY dan setelah purnabakti belaiau menjadi guru Besar pada Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, DR. Edy Setiadi , Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba), yang berbicara tentang Pendidikan Pada perguruan Tinggai di saat New Normal, , DR. Sarjilah, M.PD, Ahli Pembelajaran Jarak jauh, beliau juga saat ini mengampu Kepala PPPPTK Seni dan Budaya, dan Webinar kali ini di moderatoratori oleh kandidat doctor ITB, Astuti Kusumor yang juga, Dosen di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Gubenur DKI Jakarta Anis Baswedan dalam paparanya mengatakan, pendidikan adalah proses intraksi antar orang, yang menimbulkan kegiatan saling belajar diantara mereka yang terlibat.

“Interaksi dibuat jamnya jadi sekolah. Dan proses ini sudah terjadi terjadi sejak awal ada manusia. Baik pendidik, maupun terdidik semua mengalami proses pembelajaran,” ujar Anis.

Dijelaskan Anies, pendidikan akan berhasil jika ada kesinambungan antara tiga ranah Pendidikan , yang pertama pertama ada di rumah ( In formal ), pendidikan kedua ada di sekolah. Pendidikan (Pendidikan Formal ), ketiga ada diantara keduanya ( non Formal ), jadi ketiga aspek ini harus bersinergi.

“Kendala yang harus diantisipasi sejak awal, tujuan dari pendidikan adalah tumbuhnya akhlaq.
Bagaimana pemanfaatan teknologi harus didorong untuk bisa menumbuhkan akhlak, yang disebut sebagai karakter, itu terjadi melalui proses, diajarkan, dibiasakan, bila ada yang tidak melaksanakan itu didisiplinkan, lalu nanti akan menjadi kebiasaan jadi budaya,” urai Anies

“Sholat, tepat waktu, di rumah jadi bersih, setelah menjadi budaya, penguatan ini mungkin akan lebih bisa di lakukan di lingkungan keluarga, jadi ketiga aspek ini harus bersinergi. Antara Orang Tua, Guru dan lingkungan dalam membentuk anak yang berahlak atau berkarakter,” tambah Anies.

Ditambahkan Anies, bisakah guru digantikan dengan teknologi? jawabannya tidak bisa diganti, atau bisa diganti. atau pertanyaannya yang salah, guru yang semacam apa yang bisa diganti dengan teknologi? Guru yang mengajarnya mekanistik, bahan ajarnya tidak berubah bertahun-tahun.

“Bisa diganti dengan teknologi, dengan pengiriman powerpoint atau video. Guru seperti apa yang tidak bisa digantikan dengan teknologi. Guru yg datang dengan hati, dengan kedekatan, dengan kreatifitas dan penuh inovasi tidak bisa digantikan dengan teknologi. Teknologi hanya akan menggantikan hal hal yang sifatnya mekanistik dan teknis.l,” urai Anies.

Selanjutnya, sambung Anies, untuk mendapatkan Feadback pembelajaran, perlu mengadakan diskusi yang mengundang siswa sebagai pembicara, bagaimana rasanya siswa menjalani pendidikan tersebut.

“Semua yang sungguh sangat menginspirasi
Senin yang lalu diundang SMA se jakarta sebagian ketemu di balaikkota, 150 orang lewat webinar diskusi, bagaimana siswa merasakan pendidikan seperti ini. Hasil diskusi dengan para siswa ini mendadak pendidikan jarak jauh menjadi bisa kita rumuskan secara bersama sama,” papar Anies.

Dipenghujung paparanya Anies mengajak melibatkan para peserta didik seperti apa pendidikan jarak jauh , apa yang kurang apa yang lebih.(rls).


Next Post

BABINSA BULUDE SELATAN EDUKASI WARGA UNTUK MEMATUHI PROTOKOL KESEHATAN

Ming Jul 5 , 2020
Talaud – Bertempat di Posko Covid-19 gugus tugas Desa Bulude, telah dilaksanakan kegiatan pemantauan sekaligus memberikan himbauan kepada warga masyarakat […]