Lebak – Sebanyak 277 lulusan tahun akademik 2018/2019 STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, secara resmi mengikuti kegiatan Sidang Terbuka Wisuda Sarjana ke XIX, di Gedung As Sakinah, Cibadak, Kabupaten Lebak, Selasa (12/11/2019)
“Sidang terbuka wisuda tahun Akademik 2018/2019 adalah wisuda sarjana ke 19 dengan jumlah wisudawan 277 orang dari berbagai jurusan. Untuk Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris sebanyak 33 orang, Bahasa Indonesia 38 orang, Sejarah 8 orang, PGSD 100 orang, PAUD 12 orang dan Pendidikan Jasmani sebanyak 86 orang,” kata Ketua STKIP Setia Budhi, DR Cut Afrida.
Sementara itu, Ketua Yayasan STKIP Setia Budhi, Drs H Suhardja, M.Pd. mengatakan, wisuda tahun akademik 2018/ 2019 yang diselenggarakan hari ini adalah wisuda sarjana yang ke 19 dengan jumlah wisudawan 277 orang dan hingga tahun akademik 2017/ 2018 STKIP sudah mampu mencetak 8.381 Sarjana Pendidikan.
“Ini adalah informasi yang sangat mernbanggakan khususnya masyarakat Lebak, Provinsi Banten dan Yayasan Setia Budhi, karena ini satu pembuktian bahwa Yayasan Setia Budhi diakui bisa tetap eksis menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat Lebak khususnya dan umumnya warga Banten,” ujar Suhardja
Untuk itu pada kesempatan yang bermakna ini, lanjut Suhardja, pihaknya menyampaikan Selamat dan Sukses juga rasa bangga kepada segenap ciivitas akademika STKIP Setia Budhi Rangkasbitung umumnya dan para wisudawan beserta keluarga khususnya atas keberhasilannya dalam menyelesaikan Studi di STKIP Setia Budhi.
“Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada unsur pimpinan, para dosen dan staf administrasi, serta sivitas akademika STKIP Setia Budhi Rangkasbitung atas dan pengabdian yang tinggi dalam kiprahnya melahirkan daya manusia yang kompeten dalam bidangnya, yang mampu berpatisipasi aktif dalam pembangunan baik bersifat regional maupun nasional,” ucap Suhardja.
Dalam kesempatan itu juga, Ia berpesan, abdikanlah ilmu yang telah perolen dari STKIP Setia Budhi demi kemajuan pribadi, keluarga, masyarakat, negara, bangsa dan agama.
Selesai studi (wisuda -red), menurutnya, bukan akhir perjuangan tetapi awal perjuangan. Ijazah yang diraih, gelar sarjana yang disandang adalah keberhasilan yang tidak ada artinya tanpa direalisasikan dan diaplikasikan di dunia nyata (kerja -red).
“Dunia dimana kita mampu menemukan jati diri, yakni pribadi yang bemanfaat bagi orang Iain dan diri sendiri. Untuk itu mari kita awali dengan pertanyaan “Apa yang akan saya lakukan, niatkanlah dengan hati iklas, melangkahlah dengan penuh dedikasi ketaqwaan dan jangan lupa mohon dengan khusu kepada Sang Pencipta, selain tentunya saudara harus banyak menimba ilmu dan pengalaman dari orang Iain yang sudah melangkah lebih awal dari anda,” pungkasnya.(ajat).