Waspadai Trauma Seks Pada Wanita


Korantangerng.com – Tahukah kamu jika masalah seksual yang terjadi di sebagian pasangan ternyata bisa disebabkan oleh trauma seksual? Beragam penyebab, mulai dari kekerasan fisik hingga verbal berdampak pada bagaimana seseorang dapat menjalani kehidupan seks yang sehat.

Trauma seksual dapat berupa banyak hal dan istilah ini digunakan sebagai istilah umum untuk menggambarkan kondisi seksual yang tidak sesuai dengan keinginan. Tidak jarang ini disebabkan oleh adanya tindakan seksual apa pun yang dilakukan pada orang lain tanpa persetujuan mereka.

Beragam penyebab, mulai dari kekerasan fisik hingga verbal berdampak pada bagaimana seseorang dapat menjalani kehidupan seks yang sehat.

Nah, berikut ini adalah beberapa penyebab yang kerap mengakibatkan seseorang mengalami trauma seksual. Simak ulasannya berikut ini!

1. Pelecehan Seksual
Banyak orang menyepelekan korban pelecehan seksual yang kerap kali meresahkan para korban, khususnya wanita. Padahal, trauma dari tindakan pelecehan ini bisa berdampak serius terhadap kondisi psikis dan mental seseorang.

Tidak hanya pelecehan fisik, pelecehan verbal pun kerap kali menjadi penyebab gangguan psikis yang serius terhadap kepercayaan diri seseorang secara seksual.

Jika pelecehan fisik dilakukan dengan kontak fisik secara langsung, seperti disentuh, dicolek, dan kontak fisik lain, pelecehan verbal dapat berupa siulan, kata-kata menggoda, catcalling, hingga hinaan.

Tidak jarang pula orang-orang yang mengalami trauma seksual memiliki masa lalu dengan masalah dalam rumah yang rumit dan kompleks.

2. Masalah dalam Rumah
Tidak jarang pula orang-orang yang mengalami trauma seksual memiliki masa lalu dengan masalah dalam rumah yang rumit dan kompleks. Orangtua yang terus bertengkar hingga kekerasan yang dialaminya bisa berdampak pada rasa percaya diri dan hubungannya dengan orang lain, termasuk pasangannya sendiri.

Kekerasan atau kejadian traumatis bisa menjadi peristiwa satu kali atau pengalaman yang terus berlangsung dan tidak harus berupa kekerasan fisik. Setiap orang bereaksi terhadap trauma seksual dengan caranya sendiri dan respon setiap orang setelahnya juga berbeda.

Contoh trauma dan pelecehan seksual dapat berupa serangan seksual, pemerkosaan, penguntitan, pelecehan seksual di jalan, pelecehan seksual masa kanak-kanak, pelecehan seksual atau inses dalam keluarga.

Kekerasan atau kejadian traumatis bisa menjadi peristiwa satu kali atau pengalaman yang terus berlangsung dan tidak harus berupa kekerasan fisik.

Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami masalah ini, segeralah hubungi psikolog untuk mendapatkan penanganan terbaik.(*).


Next Post

Anggap Orang Disekitar Kita OTG

Jum Nov 6 , 2020
Jakarta – Direktur Profesional Tenaga Media RSPAD Brigjen TNI Dwi Puspito Rini menjelaskan untuk menghindari kita terpapar Covid-19 hendaknya kita […]