SOLEAR – Puluhan warga Desa Munjul RT.06/04 Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang melakukan aksi demonstrasi dengan menutup galian tanah yang sedang dikerjakan diwilayahnya.
Penutupan tersebut dilakukan Senin Malam, (17/12/). Puluhan warga memblokir area masuk galian tanah dengan membentangkan spanduk tentang Peraturan Bupati Tangerang Nomor 47 tahun 2018, tentang perbatasan waktu jam operasional kendaraan truk tambang.
Aksi ini dipicu karena aktifitas galian mengganggu lingkungan sekitar. Ade (38) tahun, yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan, keberadaan galian tanah mengganggu lingkungan terutama di wilayah RT.06,07,08 RW.04 Desa Munjul, Kecamatan Solear.
“Warga khawatir terjadinya polusi udara yang mengakibatkan penyakit ISPA. Kami berharap kepada pengusaha galian tanah untuk bisa menutup galian, karena kami hawatir bisa mengganggu kesehatan kami,” ungkapnya.
Selain itu juga banyak warga kami yang menjadi korban, serta para pengguna jalanpun menjadi korban kecelakaan, bilamana hujan tiba jalanan pasti menjadi licin sehingga para pengguna jalan banyak yang berjatuhan.
“Korbannya sudah puluhan orang, bila hujan turun pasti ada saja yang jatuh terpeleset karena licin, kalau musim panas debunya sangat tebal, setiap jam pasti ada saja truk tanah melintas, kami berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang, khususnya kepada pihak terkait bisa menindak tegas kepada pemilik galian tanah di Desa Munjul, Kecamatan Solear ini,” ucapnya.
Aksi puluhan warga ini berlangsung selama dua jam dan berlangsung damai serta kondusif, tidak ada aparat keamanan yang ikut menjaga aksi warga. Sementara sempat terjadi ketegangan antara pendemo dengan petugas keamanan galian.
Pantauan di lokasi galian tersebut, terdapat alat berat dan beberapa unit truk bertonase besar hilir-mudik. Umumnya, tanah yang dikeruk akan dikirim ke beberapa lokasi.
Untuk diketahui, aktivitas galian tanah di Desa Bantar Panjang Kecamatan Tigaraksa dan Desa Munjul , Kecamatan Solear, sangat dikeluhkan masyarakat serta pengguna jalan, Truk tanah tersebut, membuat jalur utama Jalan Raya Munjul menuju Tigaraksa menjadi kotor dan rusak parah.
(Mul)