Korantangerang.com – Tangerang Expo 2018 yang digelar dari tanggal 27 Pebruari bulan lalu dalam rangka memperingati HUT Kota Tangerang ke 25 diisi sebanyak 148 stand,
Salah satu stan yang paling ramai dikunjungi masyarakat yaitu stan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang. Jum’at (2/3/18) malam masih saja ramai di serbu warga masyarakat yang datang dari beberapa wilayah Kota Tangerang yang mengajukan permohonan pembuat kartu keluarga (KK), akte kelahiran, dan perekaman e-KTP.
Dengan sistem dua shift, yaitu pertama dari pukul 12 : 00 s/d 16 : 00 Wib, dan tim kedua pukul 16 : 00 s/d 20 : 00 Wib, yang diberlakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang dalam melayani permohonan warga masyarakat yang ingin melengkapi administrasi kependudukannya.Dan dari masing-masing tim terdiri 10 orang petugas.
Dharma Budi Mulia Kepala Seksi Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kota Tangerang yang kebetulan hadir sebagai pengawas Stan menerangkan bahwa pelayanan semuanya gratis tanpa dipungut biaya. Adapun jumlah maksimal pelayanan perharinya untuk perekaman e-KTP sebanyak 100 orang, sementara untuk KK dan Akte berkisar 200 sampai 150 pemohon.
“Yang pasti kami berusaha melayani warga masyarakat dengan sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin, ada pun proses yang harus ditaati masyarakat yang hendak mengajukan permohonan pembuatan KK, KTP dan Akte Kelahiran harus lengkap persyaratannya. Dan semua itu gratis tanpa dipungut biaya ” ungkap Dharma.
Ditambahkanya, untuk pengajuan pembuatan Akte Kelahiran dari mulai bayi yang baru lahir hingga 60 hari langsung dibuatkan akte kelahiran tanpa dipungut biaya ,terkecuali untuk yang lewat dari 60 hari akan dikenakan denda sebesar 50 ribu rupiah sesuai Perda dan Perwal.
“Kami mewakili Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang, H. Erlan Rusnarlan berharap dengan pelayanan yang diberikan secara optimal ini, masyarakat yang belum melengkapi admisnistrasi kependudukan dapat secepatnya mengurus, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang belum memiliki kelengkapan identitas,” pungkas Dharma. (***).