Dalam upaya mendorong swasembada pangan berbasis potensi lokal, BEM Universitas Bakti Tunas Husada Tasikmalaya melaksanakan rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Karangkamulyan, Kabupaten Ciamis. Kegiatan ini mengusung tema pengembangan sorgum sebagai pangan alternatif yang sehat dan bernilai ekonomi tinggi. Melalui pelatihan komprehensif yang meliputi sosialisasi, budidaya, penanganan pascapanen, pengolahan produk, hingga pemasaran digital, program ini bertujuan meningkatkan kompetensi masyarakat dalam mengoptimalkan sorgum sebagai komoditas unggulan desa.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan sosialisasi pengenalan sorgum dan manfaatnya bagi kesehatan. Peserta diperkenalkan pada kandungan gizi sorgum yang kaya serat, bebas gluten, serta memiliki indeks glikemik rendah sehingga cocok untuk dikembangkan sebagai pangan sehat di tengah meningkatnya kasus diabetes dan penyakit degeneratif. Sosialisasi ini sekaligus membuka wawasan masyarakat mengenai potensi sorgum sebagai alternatif pengganti beras yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim.
Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan teknik budidaya sorgum, yang membahas tata cara penanaman, pemupukan, pengendalian hama, serta manajemen lahan. Pelatihan ini penting mengingat banyak masyarakat yang mulai tertarik mengembangkan sorgum namun masih membutuhkan panduan teknis yang tepat untuk memperoleh hasil panen yang optimal.
Berikutnya, masyarakat menerima pelatihan pasca panen sorgum, yang mencakup teknik pengolahan sorgum menjadi beras sorgum, tepung sorgum, dan gula sorgum. Proses ini tidak hanya meningkatkan kualitas dan daya simpan hasil panen, tetapi juga menambahkan nilai ekonomi pada komoditas tersebut. Peserta dilatih untuk menggunakan peralatan pasca panen, memahami standar kebersihan, serta mempelajari prosedur penyimpanan yang benar agar hasil olahan memiliki kualitas yang konsisten.
Tak hanya berhenti pada pengolahan dasar, kegiatan ini juga mencakup pelatihan pembuatan produk brownies sorgum, yang menjadi salah satu contoh inovasi pangan lokal bernilai jual tinggi. Masyarakat diajak mempraktikkan langsung formulasi adonan, teknik pengovenan, serta pengemasan brownies sorgum sebagai produk UMKM yang potensial. Melalui pelatihan ini, masyarakat diharapkan dapat mengembangkan variasi produk olahan lain sesuai kreativitas masing-masing.
Sebagai langkah akhir untuk memperkuat aspek ekonomi, peserta mengikuti pelatihan pemasaran digital, mempelajari strategi penjualan daring, penggunaan aplikasi pemasaran, pembuatan konten promosi, hingga teknik branding produk desa. Pemanfaatan platform digital dinilai penting agar produk olahan sorgum tidak hanya dipasarkan secara lokal, tetapi juga mampu menjangkau pasar regional bahkan nasional.
Program ini menjadi langkah nyata mendorong masyarakat Desa Karangkamulyan untuk memaksimalkan potensi sorgum sebagai sumber pangan alternatif yang berkelanjutan sekaligus membuka peluang usaha baru melalui pengolahan dan pemasaran berbasis digital.
BEM Universitas BTH menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang telah memberikan dukungan dana melalui Skema BEM Berdampak 2025, sehingga kegiatan pengabdian ini dapat terlaksana dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Dengan kolaborasi yang berkelanjutan, sorgum diharapkan dapat terus berkembang menjadi komoditas strategis yang memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.



