Korantangerang.com – Dalam rangka melaksanakan shalat sunah Idul Fitri 1440, warga memadati Alun-alun Barat Kota Serang. Dari pantauan, warga Kota Serang antusias berbondong-bondong ke lokasi sejak pukul 05:30 pagi. Rabu (05/06/2019).
Hadir dalam kegiatan tersrbut Walikota Serang H.Syafrudin, Danrem 064/Maulana Yusuf, Kepala Pengadilan Agama Serang, Kepala MUI Kota Serang, Kepala Kemenag Kota Serang, Ketua Baznas Kota Serang, Anggota Forum Pimpinan Daerah Provinsi Banten, Kepala OPD, para camat, alim ulama, dan tokoh masyarakat.
Walikota Serang, H.Syafrudin dalam sambutannya mengatakan, Hari raya Idul Fitri merupakan momentum yang tepat untuk membangun kebersamaan.
“Ini adalah momentum membangun kebersamaan demi mewujudkan kota serang yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr. Idul fitri berarti kembali kepada kesucian. Momen ini adalah bukti kita telah menang berperang melawan hawa nafsu selama sebulan penuh di bulan Ramadhan,” katanya.
Ia menuturkan, Hari Raya Idul Fitri juga sebagai tonggak untuk meningkatkan keimanan.
“Marilah kita jadikan momen ini sebagai tonggak untuk meningkatkan keimanan kita, dengan tetap menjaga amalan yang telah dilakukann di bulan Ramadhan. Mari kita satukan iktiar dan tekad kita untuk membangun kota serang yang beradab dan berperadaban,” ujarnya.
Kepala Pengadilan Agama Serang, Dalih Efendy mengatakan, banyak pelajaran yang dapat dipetik di bulan Ramadhan.
“Alhamdulillah, tahun ini semua menyambut hari kemenangan secara serentak di seluruh nusantara, meski ada sebagian kecil yang telah lebih dulu berlebaran. Sudah sepantasnya di hari kemenangan ini kita bergembiran menyambut kemenangan, setelah melaksanakan puasa dan menahan hawa nafsu sebulan penuh di bulan Ramadhan. Banyak pelajaran yang bisa kita petik sebagai bekal untuk mengarungi kehidupan ke depan, yakni pendidikan dan pelatihan menjadi orang jujur, sabar dan dermawan,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu warga Kota Serang, Rizal (38) mengatakan, Ia dan keluarga antusias mengikuti Shalat Idul Fitri di Alun-alun Kota Serang.
“Saya datang bersama keluarga, kami antusias. Meski ramai dan padat, shalat tetap berjalan dengan aman dan kondusif. Namun ada beberapa catatan, sebaiknya laki-laki berada di shaf depan dan perempuan di belakang, tidak bersampingan seperti ini. Dan tidak ada backdrop untuk memperindah pendopo alun-alun,” katanya.(iman)
