Korantangerang.com – Festival Peh Cun kembali digelar. Masyarakat Kota Tangerang khususnya warga keturunan Tionghoa menghadiri Perayaan Peh Cun yang berlokasi di Bantaran Sungai Cisadane, Jalan Kali Pasir, Kecamatan Tangerang, Sabtu (15/06).
Perayaan Peh Cun di Sungai Cisadane, Kota Tangerang adalah salah satu yang tertua di Indonesia. Menurut sejarahnya, perayaan yang digelar rutin oleh perkumpulan Boen Tek Bio ini, sudah ada sejak tahun 1910 dan selalu diisi oleh berbagai ritual dan tradisi unik.
Wakil Wali Kota Tangerang H. Sachrudin yang hadir dalam acara tersebut menuturkan, Festival Peh Cun yang masuk dalam agenda event wisata tahunan Kota Tangerang, haruslah dijaga keberlangsungannya karena menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan.
“Antusias masyarakat cukup bagus, ini harus dijaga karena sudah menjadi agenda event tahunan. Untuk itu saya sampaikan apresiasi kepada panitia penyelenggara,” tutur Sachrudin.
Kedepannya, tambah Sachrudin, Pemkot Tangerang akan terus menyajikan event yang lebih meriah dan menarik sehingga masyarakat lebih mengenal berbagai tradisi dan budaya yang ada di Kota Tangerang.
“Kerjasama dan perencanaan persiapan event seperti ini harus lebih baik lagi, kita beri dukungan melalui Disbudpar, komunitas, juga organisasi-organisasi masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Tan Lie selaku Ketua Boen Tek Bio berharap Perayaan Peh Cun yang sangat meriah dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan golongan, suku, dan lainnya, sehingga berbaur menjadi satu dalam kemeriahan budaya.
“Ini bukan hanya untuk Boen Tek Bio atau warga keturunan Tionghoa tapi juga seluruh masyarakat Kota Tangerang,” jelasnya.
Tan Lie menambahkan, panitia penyelenggara event akan terus bersinergi dengan Pemkot Tangerang dan organisasi masyarakat lainnya guna meningkatkan pariwisata Kota Tangerang.
“Setiap tahun akan ada yang berbeda. Dan kami berterimakasih karena bantaran Sungai Cisadane sudah ditata menjadi lebih bagus, semoga dermaga yang di Tanah Gocap segera jadi,” tutupnya.
Perayaan Peh Cun tahun ini digelar selama 4 (Empat) hari yakni tanggal 6-7 dan 15-16 Juni 2019, yang diisi dengan berbagai ritual, tradisi dan perlombaan diantaranya Ritual Air Berkah, Sembahyang Twan Yang, Mendirikan Telur, Lomba Tangkap Bebek, Lomba Perahu Naga, Lomba Uleg Sambel dan masih banyak lagi.(zher),
