Sang Mata Elang


Secara pribadi saya tidak mengenal beliau, tapi pernah satu waktu menggeledah tetangga dekat rumah, yang kemudian diduga terlibat e KTP yang menggemparkan, ada cerita menarik.

Ketika solat subuh biasanya tak banyak yang solat, paling dua atau tiga shaf, ini agak ramai di Masjid dekat rumah saya fikir ada apa.Novel dan kawan-kawan shalat subuh berjamaah dan selesai solat beliau menyampaikan maksud dan kedatangannya kepada jamaah.

Saya tanya Ketua RW kang Iman Setiawan Latief yang kebetulan kakak, “ada apa Novel Baswedan kesini memakai jaket rompi KPK dengan kawan kawan?” Saya mengenal karena sering lihat di tv, jadi familiar wajahnya. O itu dari kemarin isya, sedang menggeledah rumah terduga e KTP.

Saya heran kenapa penggeledahan itu lama sekali semalam suntuk, itu rumah kontrakan yang biasa dikontrakkan ke mahasiswa (dekat salah satu kampus PTS), dan pemiliknya jarang datang, dengan tetangga juga jarang bergaul, apalagi ke Masjid.

Setelah ngobrol dengan Ketua RW (karena penggeledahan harus disaksikan oleh RT/RW setempat) Novel Baswedan sebagai Korlap dibantu beberapa orang, menggeledah mencari bukti secara detail, tanpa kekerasan.

Tadinya terduga mengelak dan terus mengelak, di geledah terus dengan cermat..dipelajari semua berkas dan dokumen, mungkin itu yang membuat lama) sampai akhirnya diketemukan secuil kertas tulisan tangan yang terselip (pelaku juga tidak menyadari), hitungan uang (diketahui orang tersebut sebagai sopir yang mengantar dan menukar uang kasus e KTP).Akhirnya tidak bisa lagi mengelak dan mengakui semua perbuatannya.

Penggeledahan mulai isya sampai tuntas pukul 07.00 atau 08.00 pagi tanpa tidur, dan tidak mau disediakan jamuan oleh warga (malah Ketua RT dan RW nya dapat honorarium karena ikut sebagai saksi) kata pak RW dapat honor Rp.100.000.

Sekarang Novel Baswedan termasuk 75 orang yang tidak lulus wawasan kebangsaan akhirnya dinonaktifkan, karena ditanya soal qunut, jilbab, istri dua, dll yang tidak relevan dengan wawasan kebangsaan.

Novel Baswedan pembuka tabir kasus kasus besar, melibatkan banyak orang penting dan pejabat. Bisa difahami banyak diincar banyak orang, sampai matanya disiram air keras dan mengalami cacat permanen

Tidak terbersit pun ketakutan, sebagaimana profil beliau di twitter, “bila dunia mulai menarik bagimu, dan akhirat terasa jauh darimu. Pejamkan mata, dan ingat kegelapan yang menanti dikubur.

Panjang umur perjuangan …sang mata elang.

Ihsan Setiadi Latief, Wakil Rektor I Universitas Persatuan Islam


Next Post

Cek Persiapan Idul Fitri Bupati Zaki Kunjungi RSUD Pakuhaji dan RSU Tangerang

Rab Mei 12 , 2021
Tangerang – Dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memantau kesiapan Rumah Sakit Umum […]