Tangsel – Dibangun dari hasil pajak masyarakat dan uang masyarakat. “Pemkot Tangsel jangan anggap PT. PITS sebagai perusahaan milik sendiri,”ungkap Yardin Zulkarnaen ketua relawan barisan Puan Maharani PDI Perjuangan dan tokoh Cipasera Tangsel kepada wartawan, Senin (18/10).
Yardin mengatakan ingin berbuat yang terbaik buat Tangsel tapi kok malah diduga mengotori Tangerang Selatan
“Dapat diduga ibaratnya air suci dalam gentong yang dikotori darah cicak walau setetes bisa menyebabkan tidak sah berwudhu, Apalagi airnya sudah kotor dan dikotori lagi dengan Proses yang tidak baik. Bagaimana bisa baik apabila dimulai dari sesuatu yang tidak baik,” cetus Yardin
Menurut Yardin, Kepengurusan di PT. PITS harus sadar betul dengan amanah yang diberikan, tidak usah malu apabila tidak bisa memberikan untung Perusahaan atau tidak bisa membuat PT PITS atau itu Perusahaan Berkembang.
“Segera ambil sikap dan berikan kepada yang lain yang lebih mampu. “Tidak usah memaksakan kehendak inikan BUMD bukan perusahaan pribadi. Ingat! ini perusahaan masyarakat Tangsel bukan perusahaan Pemkot apalagi Parpol,” beber Yardin
Yardin menegaskan, aturan ingin dibangun perusahaan menjadi lebih baik jangan dijadikan alasan sebagai penghambat cita-cita para kandidat yang berhasil mengikuti kompetisi melalui proses rekruitment direksi PT.PITS.
Kalau memang ada perusahaan (BUMD) seperti PT PITS terus merugi lebih baik ditutup saja buat apa uang masyarakat di hambur hamburkan,” tukas nya.
Yardin menilai, selama ini pemkot Tangsel merasa sebagai pemilik perusahaan (PT.PITS) bukan sebagai amanat untuk kesejahteraan masyarakat nya, Tetapi terindikasi beranggapan amanatnya parpol penguasa
”Kalau sampai ngotot tidak ingin keluar dari hasil Pansel Abal-abal dan akhirnya BPK mengaudit PT.PITS sejak awal berdiri hingga adanya proses rekruitmen calon direksi, ya tanggung sendiri saja. patut dicurigai kepentingannya apa? Tolong, tempatkan kepentingan masyarakat diatas segala galanya bukan Kepentingan kelompok atau pribadi,” tegas Yardin
Yardin mencurigai, PT.PITS itu dijadikan ajang korupsi dan manipulasi dengan berbagai tipu tipu dan semuanya akan dinyatakan sebagai resiko bisnis bila gagal.
“Masyarakat Tangsel sudah cerdas bisa melihat fenomena yang terjadi di lingkungannya jangan sampai Masyarakat Tangsel yang bergerak baru pemkot sadar” imbuhnya
Dirinya menjelaskan, dalam akhir RUPS Pemerintah Kota Tangerang Selatan memutuskan Dian Yunita Dewi sebagai direktur keuangan baru menggantikan Ruhamaben yang telah mengundurkan diri tahun 2019.
“Pengumuman panitia seleksi nomor 500/286-Pansel/2021 Tentang Hasil Akhir Uji Kelayakan Dan Kepatutan Pengisian Jabatan Komisaris Dan Direksi Pada Perseroan Terbatas Pembangunan Investasi Tangerang Selatan,” tutur aktivis dikenal kritis itu.
Bahkan lanjut Yardin, surat tersebut sempat beredar di masyarakat jika rangking dan nilai Dian Yunita Dewi terlalu rendah serta tidak layak sebagai direktur keuangan, lalu berkembang isu bahwa nilainya juga melewati proses pengkatrolan nilai lantaran titipan dari petinggi partai pemenang pilkada
“Diduga Patgulipat pansel dengan penguasa sangat kental berada dalam pusaran KKN tanpa melihat kepentingan masyarakat Tangsel sebenarnya, Semua mata coba ditutup dan semua mulut coba dibungkam, “kata Yardin
Yardin menambahkan, Bagaimana bisa memimpin perusahaan BUMD dengan baik apabila cara pemkot Tangsel sudah tidak benar.
“Yuk, segera Sadar dan harus berani mengambil sikap, demi Kepentingan Tangsel yang lebih baik,” tutup Yardin
Disayangkan saat Disambangi ke PT PITS, Security mengaku bernama Amir mengatakan, Para pimpinan Direksi semua sedang rapat tidak dapat digangu.
Mohon maaf ya, kalau belum ada janji tidak dapat ketemu dengan Direktur Utama dan Direktur Keuangan karena sekarang belum ada humas, silakan buat janji atau kirim surat saja,” ucap Amir singkat kepada awak media ini (*)