_Jakarta_, Dalam Rapat dengar pendapat atau rapat kerja antara komisi 1 DPR RI dengan Kemhan, Panglima TNI dan para Kepala Staf TNI ada interupsi disampaikan politisi senior PDIP Efendy Simbolon hingga berujung polemik
Menurut Simbolon, ” Pokok bahasan di raker karena ada menteri itu topiknya adalah pembahasan tentang RKHL tahun 2023 dan juga membahas isu isu aktual dalam kesempatan rapat itu
Dia memahami bahwa ada beberapa poin mendapat penjelasan dari menhan, Panglima TNI dan para staf .saat membahas mengenai RKHL memang pada dasarnya itu pagu indikatif tidak terlalu banyak bahasan karena menyangkut hal hal yang sudah ditetapkan pemerintah melalui pagu indikatifnya.
Dikatakan ulang kemudian masuk ke isu isu aktual, Nah disitu saya ingin bertanya kepada Jenderal Andika dan kepala staf angkatan darat Jenderal Dudung Abdurahman dan seyoganya ada menhan disitu untuk menanyakan mengenai informasi informasi yang diterima
” Sehubungan dengan adanya hal yang menyangkut disharmoni dan saya menggunakan disharmoni karena lebih ke masalah harmonisasi itu soal leadership dan seterusnya,” papar Efendi
” Menyangkut TNI secara keseluruhan dan juga dengan TNI angkatan darat dan pada kesempatan itu memang KASAD tidak hadir bersama temen temen ditanyakan inti pointnya, tidak hadirnya atau hadirnya tapi akan lebih elok kalo mereka berdua hadir supaya didapat penjelasan seputar masalah yang ingin kami dapatkan penjelasan dari mereka, ” ucapnya
Beberapa pihak tidak nyaman mungkin merasa tersinggung atau tersakiti dengan kata kata yang keluar dari soal gerombolan dan ormas yang sejatinya dan sejujurnya saya tidak pernah menstigmakan TNI itu gerombolan tetapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan kalau tidak ada harmoni dan seterusnya itu seperti gerombolan dan ormas
” Nah, itulah kalau bapak ibu dan sodara sodara sekalian melihat rekaman seutuhnya itulah poin yang saya ingin ulang saya sampaikan di forum ini,” beber Efendi Simbolon
” Nah, yang berikutnya dari lubuk hati saya paling dalam saya mohon maaf atas apapun perkataan saya yang menyinggung yang menyakiti yang tidak nyaman dihati para prajurit siapapun dia dari mulai tamtama, Bintara sampai perwira bahkan sampai para sesepuh para pihak yang tidak nyaman dengan perkataan yang mungkin diartikan lain,” imbuhnya lirih
” Walaupun sama ketua sudah ditekankan dan saya sendiri menyatakan tidak ada maksud menyakitkan bahwa sebagaimana yang sekarang ini bergulir dipublik, sekali lagi saya mohon maaf dan saya tujukan kepada seluruh prajurit baik yang bertugas atau purna,” tutur Efendy Simbolon
Sebelumnya, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), mengacungi jempol dan memberikan tanggapan Positif atas permintaan maaf yang dilakukan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon terhadap TNI terkait ucapannya yang menuai banyak kecaman dari berbagai pihak
” Beliau ketika melakukan kekeliruan tidak segan untuk mengakui dan meminta maaf. Saya rasa ini harus menjadi contoh bagi semua pejabat publik di Negara ini” cetus Narwin selaku Wabendum KNPI kepada wartawan, Kamis (15/9/2022)
Narwin menjelaskan, sikap yang ditunjukan Effendi Simbolon sangat positif sebagai seorang Pejabat Negara dan beliau mampu memberikan contoh yang baik, dan bisa kita Kampanyekan sebagai gerakan berani meminta maaf,” tandasnya
” Walau pun permintaan maaf seolah sangat berat di lakukan oleh para Pejabat di negeri ini kadang dapat membuat malu jika melakukan kekeliruan, dan untuk itu sikap Effendi Simbolon berani meminta maaf layak mendapat apresiasi yang positif bagi semua pihak, kedepannya bisa bersinergi lebih baik lagi dengan TNI demi kemajuan bangsa dan negara ini,” Narwin.