Pimpinan CV KOI Beri Jaminan, Bahan BPNT Darinya Adalah Prodak Lokal


Pandeglang – Banyak kalangan masyarakat, khususnya para penerima manfaat dari Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Pandeglang, berharap dengan bergantinya program beras sejahtra (Rastra) menjadi BPNT. Bantuan pangan berupa beras dan telur ayam yang disalurkan pada warga penerima manfaat tersebut, diharapkan memiliki kualitas baik serta bukan hasil impor.

Kepastian kualitas bantuan pangan berupa beras serta telur ayam dari program BPNT di Kabupaten Pandeglang ini, dijamin oleh CV Kenzi One Indonesia (KOI), yang merupakan salah satu perusahaan supplier bahan pangan untuk program BPNT di Pandeglang. Bahkan CV KOI memberi jaminannya tersebut, hingga 100 persen pangan yang dipasok oleh perusahaanya, berkualitas serta asli prodak lokal.

Kepastian dan jaminan bahwa bahan pangan untuk program BPNT di Pandeglang ini adalah prodak lokal dan berkualitas, diakui oleh Raden M Bambang Sukron Nurhadi, selaku pimpinan dari CV KOI. Bahkan pihaknya pun menegaskan, penggunaan bahan pangan lokal itu, adalah salah satu dari amanat Bupati Pandeglang yang harus mengedepankan produk lokal asli Pandeglang.

“Saya menjamin 100 persen, khusus beras saya gunakan produk lokal. Bahkan dari 11 Kecamatan yang menjadi tanggungjawab kami, hampir seluruhnya pabrikan beras yang ada di 11 kecamatan itu kami berdayakan. Totalnya ada 27 pabrik yang diberdayakan,” jelas Bambang, Senin (30/12/2019).

Namun demikian, Bambang mengaku terkait telur ayam, dirinya memang tidak memungkiri ada sebagian yang ia datangkan dari luar Pandeglang. Karena menurut pimpinan CV KOI ini, bahwa di Pandeglang belum ada produsen telur ayam broiler (negeri) dengan sekala besar

“Kalau telur, kami akui dari luar Pandeglang karena di Pandeglang tidak ada yang menyediakan, atau produsen telur ayam broiler ini, dengan sekala besar yang dapat kami ambil. Tetapi meskipun telur dari luar, kami jamin bagus dan baik,” akunya.

Bahkan kata dia, saat ini pihaknya sedang fokus bagaimana caranya pabrikan ini harus berkembang terlebih dulu. Setelah itu berkembang lanjutnya, pihaknya bakal mengembangkan petaninya.

“Kami belum sampai memegang pentaninya, tapi kami sedang menuju arah situ. Supaya pentaninya juga memiliki peran. Jadi nanti si pabrikan ini kami arahkan, agar ngambil gabahnya dari petani yang sudah diberikan pembinaan,” ungkap Bambang.

Saat ini tambah dia, pihaknya sudah berjalan selama tujuh bulan memberikan pasokan beras dan telur ke 34 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 11 Kecamatan. Yakni, Kecamatan Cimanuk, Mekajaya, Cipeucang, Saketi, Jiput, Sobang, Cigeulis, Cibaliung, Cimanggu, Sumur dan Cikeusik.

“Setiap bulannya untuk memenuhi 34 ribu KPM itu, kami memasok beras sebanyak 230 ton dan telor 35 ton. Alhamdulillah, hingga saat ini tak ada komplain dari warga, kalau telur ada yang pecah langsung kami ganti dengan yang baru,” tandasnya.

Demikian juga diakui Komisaris Anggota CV KOI, M Syarif Hidayatullah yang mengatakan, bahwa hanya ada tiga kecamatan dari 11 kecamatan yang menjadi tanggungjawab dari CV KOI, yang berasnya bukan asli dari kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Cibaliung, Cimanggu dan Cipeucang.

“Yang tidak ada pabrik Cibaliung dan Cimanggu karena dimabil dari Panimbang dan Cigeulis. Begitu juga Cipeucang berasnya ngambil dari Cimanuk. Karena kecamatan itu berdekatan, tetap intinya semua beras lokal dan terjamin,” tutupnya. (Daday)


Next Post

Sinergitas Babinsa dengan Alim Ulama hadiri undangan Maulid Nabi Muhammad SAW

Sen Des 30 , 2019
Jakarta – Sinergitas Babinsa Serka Matjen.HS dengan para alim ulama, Umaro dengan menghadiri Giat perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw 1441 […]