Pasca Tsunami dan Gempa, Dispar Pandeglang Belum Mampu Penuhi Target Kunjungan Wisatawan


Pandeglang – Bagi daerah yang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kepariwisataan diberi target oleh Kementrian Pariwisata (Kemenpar) RI agar mampu mendongkrak tingkat kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman), maupun Wisatawan Nusantara (Wisnus) ke daerah tersebut setiap tahunnya, sebagai bukti adanya efek positif terhadap daerah, setelah daerah itu ditetapkan sebagai KEK.

Seperti halnya ditahun 2019 ini, dimana Pandeglang yang menjadi salah satu daerah yang mendapat ketetapan sebagai KEK, juga mendapat target untuk meningkatkan kunjungan Wisman maupun Wisnus dari Kemenpar RI sebanyak 5,7 juta pengunjungan dalam satuntahun.

Hal ini pun diakui Kepala Bidang (Kabid) Destinasi dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Pandeglang, Rosy Sukmawaty yang mengatakan, bahwa target kunjungan wisatawan untuk daerah yang ada KEK nya, diberi target oleh Kemenpar bukan target dari daerah itu sendiri. Sehingga secara umum, Dispar daerah tersebut harus berupaya mendongkrak tingkat kunjungan itu dan memenuhi target yang ditetapkan.

“Namun demikian, dari target yang ditetapkan selama ini, Pandeglang memang belum bisa mencapai target itu. Karena selain belum adanya destinasi wisata yang tertata secara maksimal, dampak dari kondisi alam pun sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan,” aku Rosy diruang kerjanya.

Kabid Destinasi dan Ekonomi Kreatif pada Dispar Pandeglang ini, mencontohkan salah satu dampak alam yang mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Pandeglang, yakni dampak Tsunami Selat Sunda dan Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Pandeglang beberapa waktu lalu, yang menjadi penyebab gagalnya target kunjungan Wisman, maupun Wisnus ke Pandeglang.

“Kalau dilihat dari target memang jauh, kita maklum karena dampak kejadian tsunami dan gempa beberapa waktu lalu membuat wisatawan takut datang ke Pandeglang, khususnya ke kawasan wisata pantai, yang menjadi salah satu kawasan wisata andalan di Pandeglang ini,” terangnya.

Dikatakannya juga, pasca bencana Tsunami Selat Sunda akhir 2018 lalu, sebenarnya kondisi pariwisata di Pandeglang ini sudah mulai bergeliat, namun pada pertengahan tahun 2019 lalu, kembali kita diguncang Gempa Bumi, sehingga para wisatawan kembali mengurungkan niatnya untuk berkunjung ke Pandeglang, dengan alasan Pandeglang belum aman 100 persen dari kemungkinan bencana.

“Dampak Tsunami maupun gempa bumi itu berpengaruh besar pada tingkat kunjungan wisatawan di Pandeglang ini. Karena selama ini, kita melihat data kunjungan yang paling banyak itu ke kawasan pantai, terutama pantai pantai yang ada di kawasan Carita. Namun meskipun begitu, diperkirakan total kunjungan wisatawan ke Pandeglang di tahun 2019 kemarin, bisa dikatakan tidak terlalu jauh dari targetnya Kemenpar, yang diperkirakan mencapai 3 juta kunjungan, dari target 5,7 juta kunjungan,” pungkasnya. (Daday)


Next Post

207 Anggota Tagana Cilegon Mendapatkan Tali Asih Dari APBN

Rab Jan 8 , 2020
Cilegon – Setelah menunggu delapan bulan lamanya, akhirnya para relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Cilegon bisa menerima tali asih […]