Kota Tangerang – Kota Tangerang tiba-tiba ramai dan geger dengan adanya polling dari Pollingkita.com untuk bakal calon Wali Kota Tangerang.2020-2023.
Hali ini karena hasil polling tersebut muncul sosok sederhana, salah satu penggiat seni dan olahraga Kota Tangerang, Ngadino, Ketua PBVSI Kota Tangerang dan juga pengasuh dan pendiri Sanggar Seni Jampi Kangen ini.
Diakses dari Pollingkita.com, selain Ngadino, nama lain yang muncul adalah Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo, istri Wali Kota Tangerang Aini Suci Wismansyah, Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin, adik Gubernur Banten Abdul Syukur, Anggota DPRD Kota Tangerang Turidi Susanto, serta dua orang dari kalangan birokrat Maryono Hasan dan Engkos Zarkasyi.
Dari delapan orang yang muncul pada Pollingkita.com, tersebut, nama Ngadino mendapatkan polling cukup banyak dan menyaingi tujuh tokoh tersebut.
Ditemui di Warung Makan Pari Gogo, Kamis(19/11/2020), sosok pria sederhana yang juga berprofesi sebagai Notaris ini, mengaku mengapresiasi pilihan masyarakat. Tapi hal ini, bukan lantas membuatnya terlena atau ambisi. Karena persoalan siapa yang bakal jadi orang nomor satu di Kota Tangerang, itu tergantung pilihan rakyat.
Ngadino, hanya berprinsip semua yang dilakukan adalah untuk masyarakat, dirinya saat ini tetap fokus memimpin dan mencetak prestasi olahraga voli di Kota Tangerang. Terlebih, ujar Bendahara KORMI Kota Tangerang ini, banyak potensi bibit-bibit muda olahraga di Kota Tangerang yang memiliki kemampuan mencetak prestasi. Tidak saja di tingkat daerah, tapi juga nasional.
Dan harapannya untuk tahun 2022, Kota Tangerang sebagai tuan rumah Porprov Banten. Untuk cabor bola volley rencananya mau dikawinkan baik putra putri biar dapet medali emas.
“Hal ini perlu dukungan dan sport Pemerintah Kota Tangerang,” ujarnya.
Tak hanya di bidang olahraga saja, Ngadino juga mengaku ingin memajukan kreativitas anak-anak muda milenial dan seni budaya di Kota Tangerang. Karena menurut Ngadino, anak-anak muda adalah aset masa depan dalam membangun peradaban.
Ngadino merasa Pemkot Tangerang kurang peduli dengan kebudayaan yang ada, bahkan terkesan tidak mendukung karena semua kegiatan budaya tidak mendapat anggaran dari APBD Kota Tangerng.
Meskipun demikian karena kepeduliannya di kediaman dibuat sebagai sanggar seni dan juga lapangan bola volley untuk masyarakat.
“Walaupun tidak ada anggaran dari pemkot, ditengah pandemi ini kita sudah menggelar pagelaran seni budaya secara virtual,” ucapnya.
Lebih jauh Ngadino mengungkap bahwa seni budaya ini adalah kehidupan, sehingga perlu diselamatkan untuk memenuhi kebutuhan batin melalui cipta rasa dan karsa.
Dan dirinya berharap kedepan nanti, seni budaya bisa lebih berkembang di Kota Tangerang. Karena dari budaya inilah nenek moyang kita belajar etika dan sopan santun bermasyarakat. Dan sekarang ini sudah jauh menghilang adat ketimuran kita
“Tentunya dengan seni budaya, kaum muda Milenial kita bisa mempelajari keluhuran budaya Indonesia, dan tidak gampang tertarik dengan budaya barat yang sekarang dengan gampang ditemukan melalui internet di gadget,”harapnya.
Ngadino merasa hanya rakyat kecil yang belajar hakekat kebenaran dari cerita wayang “Kidung Sudamala. Dirinya hanya ingin mengabdikan kehidupannya bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kota Tangerang.
“Pembangunan suatu wilayah atau daerah, perlu juga mendapat sentuhan seni dan budaya. Hal itu, agar lebih indah dirasakan, Tangerang Bisa,itu jadi slogan kita,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sosok Ngadino sendiri, saat ini juga sebagai ketua Seniman Satu Jiwa (Sesaji) pusat, penasehat Persatuan Pedalang Indonesia (Pepadi) Jakarta Barat, serta penasehat antar paguyuban se-Jabodetabek.(zher)
