KORANTANGERANG.COM – Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) sebagai kegiatan akademik, menjadikan pengalaman tersendiri bagi Kelompok 85. Dengan bertemakan Pemanfaatan Teknologi bidang Pendidikan Dasar dan Ketahanan Pangan melalui Pendampingan Masyarakat di Desa Kolelet, Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang yang mengacu pada Tema Kuliah Kerja
Mahasiswa Tematik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Tahun 2021 “Kreatif Membangun Daerah Melalui Pemanfaatan Teknologi”. Tema tersebut diselaraskan dengan kebutuhan masyarakat, semangat bekerja bersama masyarakat, pemberdayaan masyarakat serta penyelesaian masalah secara integratif. Selebihnya diharapkan mampu menjembatani kebutuhan masyarakat Desa akan urgensi teknologi di masa pandemi Covid-19 dengan kebutuhan kampus akan implementasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diusulkan dosen dan mahasiswa sebagai peserta KKM.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa Reguler Tematik (Online) harus didasarkan pada beberapa prinsip yakni gagasan bersama (co-creation), dukungan bersama (co-funding), keberlanjutan (sustainibility), keluwesan (fleksibility), dan berbasis riset (research based community services). Dengan demikian kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa Reguler Tematik (Online) diharapkan dapat mencari solusi atas berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat dengan pendekatan partisipasi aktif dan pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa Reguler Tematik (Online) di Desa Kolelet dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2021 oleh Kelompok 85 yang diketuai oleh Maulana Adi Firmansyah (Teknik Sipil), beranggotakan Made Ari Handayani (Akuntansi), Maria Marchelia Buiney (Agribisnis), Mayfa Ika Mawarni (Pendidikan Bahasa Inggris), Mia Nurajizah (Pendidikan Biologi), Khaerul Tamimi (Pendidikan Sosiologi), Surya (Pendidikan Vokasional Teknik Mesin), dan Yushita Dewi (Pendidikan Biologi) dengan Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si. atas koordinasi dengan Koordinator Pusat Pengelolaan Pengembangan KKM dan Pengabdian Masyarakat Untirta; Dr. Suwaib Amiruddin, M.Si. dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengadian Kepada Mayarakat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; Dr. Rusmana, Ir., MP., bisa berjalan tentunya dengan peran serta masyarakat, dukungan Kepala Desa Kolelet dan jajarannya, serta komunitas lainnya di masyarakat (Karang Taruna, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Para Guru).
Mengapa harus di Desa Kolelet? Desa kolelet berdiri pada tahun 1980, yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Kadupandak. Pemekaran ini terjadi karena luasnya wilayah yang dikelola oleh Desa Kadupandak dan untuk meningkatkan efisiensi dan akses pelayanan bagi warga desa. Desa Kadupandak dimekarkan menjadi dua desa, yaitu Desa Kadupandak sebagai desa induk, dan Desa Kolelet sebagai desa hasil pemekaran. Kolelet merupakan nama sumber mata air yang berada di desa pemekaran, yang kemudian dijadikan nama Desa. Kolelet mempunyai arti air jernih dan tidak kering walaupun musim kemarau, dengan dinamakan Desa Kolelet diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakatnya.
Desa Kolelet Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang Desa Kolelet memiliki 2 Dusun yaitu : Dusun 1 dan Dusun 2, dengan jumlah penduduk di Tahun 2020 sebanyak 4298 jiwa (Laki-laki sejumlah 2167 Orang, Perempuan sejumlah 2131 Orang), dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1268 KK. Selain itu berdasarkan data monografi Desa Kolelet Tahun 2020, terdapat 675 orang masyarakat Desa Kolelet lulus Sekolah Dasar, jumlah ini merupakan jumlah yang paling banyak diantara lulusan Sarjana (S1) sebanyak 108 orang, SLA/sederajat sebanyak 197 orang, SMP/sederajat sebenyak 127 orang, TK/PAUD sebanyak 5 orang, dan tidak tamat SD/sederajat sebanyak 98 orang memiliki visi “Mewujudkan Desa Kolelet Maju, Kreatif, Religius dan Berbudaya”, sedangkan misinya adalah: 1) mengembangkan potensi desa agar dapat meningkatkan kehidupan beragama, sosial budaya dan ekonomi; 2) meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan dan sumber daya manusia; 3) meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat melalui program peningkatan pengetahuan dan produktivitas keterampilan masyarakat; 4) menanamkan nilai-nilai religious dan kearifan lokal melalui program pengembangan nilai-nilai spiritual dan adat istiadat; 5) meningkatkan kualitas dan professionalism aparatur dalam tata kelola pemerintahan yang transparan, partisipatif, dan akuntabel.
Melalui visi dan misi di atas pembangunan bidang pendidikan dan pertanian di Desa Kolelet dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh masyarakat Kolelet yang didukung oleh Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam. Untuk mencapainya Pemerintah Desa menekankan pada kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan sarana dan prasarana bidang kebutuhan dasar hidup masyarakat termasuk pendidikan dasar, serta peningkatan ekonomi rakyat, baik dalam bidang pertanian serta perdagangan dengan sistem pengelolaan yang berbasis pada kemampuan masyarakat dan kemandirian. Pembangunan jalan, jembatan, irigasi diantaranya dilakukan untuk memperkuat sektor pertanian dan perkebunan rakyat sebagai mata pencaharian pokok masyarakat Desa Kolelet.
Sejalan dengan visi misi Desa Kolelet Kecamatan Picung, program unggulan yang dilakukan dari awal sampai akhir pelaksanaan KKM 85 adalah memberika sosialisasi dan pengarahan untuk masyarakat desa kolelet melalui sosial media facebook, instagram, youtube dan twitter.
Di beberapa sosial media tersebut, berbagai informasi dan sosialisasi tentang pendidikan dan ketahanan pangan dalam bentuk poster, pamphlet dan video disampaikan yaitu: 1) Menjaga kesehatan di masa pandemik; 2) Menjaga konsentrasi belajar di masa pandemik; 3) Menjaga ketahanan pangan desa di era new normal; dan puncaknya webinar teknologi yang dilaksanakan pada Sabtu, 7 Agustus 2021 dengan tema “Pentingnya Budaya Digital dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa di era adaptasi kebiasaan baru ”. Adapun yang menjadi Narasumber adalah Dr. Ayuning Budiati, S.IP., MPPM., (Akademisi FISIP Untirta) dan Dr. Ir. Indar Kustiningsih, S.T., M.T. (Akademisi Teknik Kimia Untirta). Hadir dalam webinar (seminar online) tersebut Kepala Desa Kolelet; Rasim, S.Pd, Kasi Pemerintahan; Jejen Sukrillah, S.Pd.I, perangkat Desa Kolelet lainnya, masyarakat dan Para Tokoh Pemuda Kolelet, serta masyarakat umum (sekitar 100 orang peserta) yang mengikuti seminar dengan antusias mulai jam 13.00 sampai dengan 16.00 WIB.***