Korantangerang.com – Ketua DPRD Pandeglang, Gunawan mengaku geram, terkait lambannya pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, dalam mengantisipasi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Pandeglang. Dimana selama bulan Mei sampai awal Juni ini saja, sudah puluhan warga terserang penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk jenis Aedes Aegypti ini.
“Seharusnya, Dinkes melihat cuaca yang terjadi saat ini, artinya jika cuaca itu bakal menyebabkan tumbuhnya jentik nyamuk yang mengakibatkan DBD, harus langsung mengatisipasinya. Jangan malah tak ada upaya apapun dan harus menunggu korban berjatuhan terlebih dahulu,” tegas Gunawan, Rabu (12/6/2019).
Dikatakannya juga, bila saja Dinkes sigap mengatisipasi akan adanya penyakit yang diakibatkan oleh perubahan cuaca tersebut, serta lebih dulu meminimalisir pertumbuhan jentik nyamuknya, tentu tidak akan ada banyak korban berjatuhan.
“Tetangga saya saja ada yang terserang DBD, maka dari itulah jika memang harus dilakukan poging segera lakukan, dan jika harus dicari jentiknya segera lakukan gerakan mengajak masyarakat agar bersama-sama membasmi jentik nyamuk. Jangan sampai ditunda-tunda, karena bakal berdampak fatal terhadap warga lainnya,” tambahnya lagi.
Ditegaskan Gunawan, dalam waktu dekat ini pihaknya juga bakal langsung berkoordinasi dengan pihak Dinkes soal kejelasan berapa korban yang sudah terkena DBD, dan apa saja yang sudah dilakukannya.
“Yang pasti nanti saya secara kelembagaan bakal berkoordinasi, dan langsung memerintahkan agar segera bergerak menangani kasus tersebut,” janjinya.
Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada (Dinkes) Pandeglang, Dr. Kodiat Juarsa membenarkan, dari bulan puasa atau di bulan Mei hingga saat ini pasca lebaran atau bulan Juni tidak sedikit masyarakat yang terkena kasus DBD.
“Dbulan Mei saja, jumlah warga Pandeglang yang terserang DBD mencapai sekitar 20 orang, dan untuk awal bulan Juni ini, ada sekitar 5 orang. Jumlah itu sebetulnya kalau dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, trendnya mengalami penurunan,” ungkapnya.
Atas terjadinya kasus itu, dia mengklaim pihaknya sudah melakukan penanganan kelapangan sesuai laporan yang ada. Penanganan yang dilakukannya kata dia, terutama mendatangi kediaman penderita melakukan pencarian jentiknya.
“Kami menangani itu sesuai laporan, jika tidak ada laporan ke Puskesmas atau Dinkes kami tidak bisa menangani, itu prosedurnya. Kami juga tidak bakal langsung mempoging lingkungan tersebut, akan tetapi lebih dulu melakukan pemeriksaan,” jelasnya.
Menurutnya, agar kasus demam berdarah tidak terus bertambah, masyarakat harus melakukan antisipasi dengan memberantas genetik nyamuk penyebab demam berdarah.
“Caranya, ya itu menguras, mengubur dan menutup dengan ditambah mengoleskan losion anti nyamuk ke kulit. Atau bisa juga dengan menaruh seperti ikan hias di bak mandi,” katanya.
Tambah dia, untuk dibulan Juni ini pihaknya sudah melakukan upaya poging dilima Kecamatan. “Ada lima titik, yakni di Kecamatan Jiput dua lokasi, Majasari satu, Pulosari satu, Cimanuk satu dan Kadu hejo satu,” pungkasnya. (Daday)