Kepsek Sukaraja 2 Temukan “Mayat” Penjaga Sekolah Diruangannya


Pandeglang – Warga Kampung Wilukun, Desa Sukaraja, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang. Heboh dengan adanya penemuan mayat di ruang kantor Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukaraja 2 Pulosari yang diketahui adalah seorang penjaga sekolah bernama Makiruyani (56), warga Kampung Cangkeuteuk RT 01 RW 01, Desa Sikulan, Kecamatan Jiput, Pandeglang.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, mayat laki-laki yang tergeletak tanpa baju dan hanya menggunakan sarung tersebut, pertama kali ditemukan oleh Sugandi (58), Kepala SDN Sukaraja 2 Pulosari, yang terkejut ketika masuk dan melihat sosok lelaki yang hanya mengenakan sarung itu, tergeletak diruangannya dalam kondisi sudah tidak bernyawa,

Kepsek Sugandi yang pertama kali melihat dan menemukan mayat itu, awalnya tidak mengetahui bila penjaga sekolah bernama Makiruyani tersebut, sudah tidak bernyawa diruangannya yang terkunci. Pasalnya, ketika pintu ruang kerjanya itu dibuka, langsung tercium aroma tidak sedap menyeruak, yang berasal dari mayat penjaga sekolahnya.

Atas penemuan mayat itu, Kapolres Pandeglang, AKBP Sofwan Hermanto membenarkan kejadian tersebut. Bahkan katanya, pihaknya melalui Polsek Pulosari dan jajaran Reskrim Polres Pandeglang langsung menyambangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Ya benar, kami langsung melalukan olah TKP dan membawa korban ke Puskesmas Jiput untuk dilakukan pemeriksaan,” kata AKBP Sofwan, Jumat (6/12/2019).

Dijelaskannya juga, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter Sintha Pratiwi Siahaan, ditubuh mayat berjenis kelamin laki-laki itu, sama sekali tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. Adapun hasil pemeriksaan medisnya, diketahui bila mayat itu sudah meninggal lebih dari 72 jam, terlihat dari darah segar yang keluar hidung, mulut, dan telinga, serta sudah membekak hitam lembam, dengan kepala sudah membusuk.

“Adapun mayat korban diperkirakan sudah meninggal lebih dari 72 jam, atau lebih dari 3 (tiga) hari. Selanjutnya pihak keluarga korban membawa pulang korban untuk segera di lakukan pemakaman,” jelasnya.

Dia menegaskan, kematiannya itu tak ada motif pembunuhan. Akan tetapi kematian korban diduga karena dalam keadaan sakit. Sebab di TKP ungkapnya, tengah ditemukan obat merk bodrex.

“Dari medis tidak ada tanda-tanda kekerasan yang dialami korban, begitu juga di TKP tak ada tanda-tanda pembunuhan. Kami menduga kematiannya karena pejaga sekolah sedang dalam keadaan sakit,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Desa Sukaraja, Holid mengatakan, jika penjaga sekolah sering menginap di SDN 2 Sukaraja. Menurut pihak keluarga ungkap dia, jika Makiruyani itu mengidap penyakit kelesterol.

“Dia (Makiruyani) tiap harinya selalu disekolah, sudah kaya rumah sendiri. Info dari keluarganya sih, pejaga sekolah itu memiliki riwayat penyakit kelesterol. Dan sekarang mayatnya sudah dibawa oleh pihak keluarga agar cepat-cepat dikebumikan,” pungkasnya. (Daday)


Next Post

Danrem 071/Wijayakusuma Hadiri Peresmian Perubahan Tipe Dari Polres Banyumas menjadi Polresta Banyumas

Jum Des 6 , 2019
Purwokerto – Komandan Korem 071/ Wijayakusuma, Kolonel Kavaleri Dani Wardhana, S.Sos., M.M., M.Han., hadiri peresmian perubahan tipe dari Polres (Kepolisian […]