Surakarta – Suasana berbeda tampak di Aula Laras Jiwo Rutan Kelas I Surakarta Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Tengah. Puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tampak antusias mengikuti pelatihan seni pedalangan dan karawitan yang digelar bekerjasama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Selasa (13/05).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerjasama yang telah disepakati beberapa waktu lalu. Pelatihan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian dan pengembangan bakat seni bagi warga binaan. Dalam pelatihan ini, para peserta dibimbing langsung oleh 3 orang dosen ISI Surakarta yang berpengalaman di bidang seni tradisional Jawa.
Kepala Rutan Surakarta, Bhanad Shofa Kurniawan menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengasah keterampilan, tetapi juga sebagai bentuk terapi mental dan emosional bagi para warga binaan.
“Melalui seni pedalangan dan karawitan, kami berharap para warga binaan dapat menemukan kembali jati diri, membangun rasa percaya diri, serta memiliki bekal positif saat kembali ke masyarakat,” ujar Bhanad.
Pelatihan ini disambut baik oleh para peserta. Salah satu warga binaan mengaku senang bisa belajar langsung dari para ahli seni. “Saya merasa bangga dan lebih percaya diri. Ini pengalaman baru yang sangat berharga,” ungkapnya.
Institut Seni Indonesia Surakarta sendiri menyatakan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan pembinaan seni di Rutan Surakarta sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini rencananya akan berlangsung secara berkelanjutan dengan harapan dapat mencetak warga binaan yang tidak hanya terampil secara seni, tetapi juga siap kembali ke tengah masyarakat dengan semangat baru.