Korantangerang.com – Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang sakral bagi masyarakat Indonesia. Salah satu tradisi yang khas darinya ialah tradisi buka puasa bersama yang setiap harinya dilakukan warga baik di tempat ibadah maupun di sejumlah tempat lainnya.
Tak terkecuali salah satu komunitas yang ada di Kabupaten Lebak yaitu, Alumni SMA 1 Rangkasbitung angkatan 95 (Asak’s 95). Sama halnya seperti Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya, belasan orang yang tergabung dalam Asak’s 95 rutin melakukan buka puasa bersama.
“Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin setiap tahun yang kita laksanakan dalam rangka menjalin silaturahmi serta komunikasi sosial dengan masyarakat,” kata Ketua Panitia Buka Puasa Bersama Asak’s 95, Dikdik di Kawasan Balong, Rangkasbitung, Rabu, (29/05/2019).
Dijelaskan Dikdik, tradisi buka puasa bersama memang kerap kali dijadikan sarana berkumpul kembali bersama kawan-kawan lama atau keluarga besar.
“Sebenarnya di Indonesia ini ada berbagai tradisi di bulan Ramadhan. Karena merupakan salah satu negara dengan penduduk mayoritas muslim. Jadi tak heran kalau bulan Ramadhan salah satu bulan yang ramai disambut oleh masyarakat Indonesia,” ungkap Dikdik.
Masih kata Dikdik, sudah sejak lama memang buka puasa bersama menjadi tradisi dan bagian dari budaya. Mungkin juga sudah terbiasa bahwa saat Ramadhan tiba, akan banyak undangan buka puasa bersama yang datang dari berbagai elemen atau komunitas.
“Pada umumnya, momen ini dimanfaatkan sebagai sarana silaturahmi atau berkumpul kembali dengan rekan atau sanak saudara yang lama tidak berjumpa karena berbagai macam kesibukan yang dimiliki,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu peserta buka puasa bersama Asak’s 95, asal Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Radock mengapresias gelaran buka puasa bersama tersebut.
Dirinya mengaku sengaja jauh-jauh datang dari Leuwidamar ke Kota Rangkasbitung untuk bertemu melepas kangen bersama teman-teman semasa duduk di SMAN 1 Rangkasbitung angkatan 95.
“Saya datang ke acara ini untuk bertemu teman-teman SMAN 1 Rangkasbitung angkatan 95. Ada rasa kangen akan candaan dan cerita saat duduk di bangku sekolah dulu,” kata Radock. (ajat).
