FMCB : Menakar Pemimpin Kota Cilegon Yang Dekat Dengan Ulama Dan Tokoh Masyarakat


Forum Masyarakat Cilegon Bangkit (FMCB) kembali menggelar pertemuan dengan mengundang para ulama dan tokoh masyarakat Kota Cilegon yang mewakili masing-masing kecamatan. Silaturahmi kali ini secara khusus bertemakan “Mencari Pemimpin Kota Cilegon,” bertempat di RM Sari Kuring Indah (SKI), Senin (22/7/2019) malam.

Tutut hadir di antaranya Pimpinan Ponpes Al-Furqon KH. Lukman Harun, Ketua PA 212 Haji Joni Marlim, pimpinan Majelis Badar Jalali Ustaz Nurbagus, dan tokoh lainnya.

FMCB dalam pertemuan kali ini, membahas tentang sosok untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Kota Cilegon pada jelang kontestasi Pilkada tahun 2020, dengan menghasilkan bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota yang dekat dan patuh dengan ulama serta memiliki akhalqul karimah.

Seperti ditegaskan Ustadz Sunardi, mengharapkan Walikota Cilegon yang akan datang misalkan berasal dari kalangan jawara yang berani, tegas, dan memiliki komitmen tinggi serta patuh terhadap ulama. “Saat ini Cilegon pemimpinnya dianggap klemar-klemer, lihat investasi dari mana-mana datang tapi makan korban. Maka Cilegon perlu pemimpin dari jawara tapi takdim pada ulama. Kyai fokus saja pada ke kyaiannya, kalo bisa jangan ikut berpolitik tapi bisa untuk mengontrol, bahkan memanggil dan menegur pemimpin atau umaro kalau salah,” tegasnya.

Hal yang sama, diungkapkan Ustadz Lukman Hakim yang menilai umat Islam di Cilegon harus berperan dan memiliki sikap dalam memilih pemimpinnya ke depan.

“Umat Islam mau tidak mau harus berperan, ini alternatif dan wasilah serta hak-hak umat yang harus masuk dalam proses ini, hasil akhir serahkan kepada Allah, kita ikhtiar yang terbaik untuk pemimpin Kota Cilegon,” ujar tokoh masyarakat dari Kecamatan Grogol ini.

Tokoh lainnya dari Kecamatan Citangkil, Haji Nasir, menyampaikan, dengan kegiatan ini, berharap bisa menghadirkan perubahan lebih baik bagi Kota Cilegon dengan mencari pemimpin melalui kontestasi politik Pilkada oleh ulama dan para tokoh. “Kita desain tatanan di Cilegon ini agar mampu bicara di tingkat nasional, kita butuh orang yang kredible dan dipercaya masyarakat. Maka kita godog dengan penjaringan pemimpin. Kita ingin pemimpin yang tidak meminta, tapi pemimpin yang akan kita angkat bersama-sama,” ungkapnya.

Sekretaris FMCB Ali Fahmi, menambahkan dengan bersilaturahmi bisa memberikan khazanah dan wacana baru dalam kontestasi politik di Kota Cilegon yang dikenal sebagai kota santri. “Mari ulama dan tokoh di Cilegon bersama-sama membangun komitmen menghadapi Pilkada Cilegon 2020 secara kritis dan obyektif, tidak semata mengandalkan kekuatan finansial tetapi hak umat diabaikan,” terangnya.

Ali Fahmi ingin dengan penjaringan calon pemimpin, mampu menciptakan demokrasi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam setiap tahapan proses dengan kebersamaan. “Kalau ingin momentum perubahan ya Pilkada ini. Kita evaluasi kinerja pemimpin saat ini, bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Nanti tim yang menentukan apakah dari independen atau kader dari Parpol yang kita dorong, tim ini yang akan melakukan fit and proper test-nya,” imbuhnya.

Kesempatan yang sama, Ketua FMCB Mustauridi menegaskan, pihaknya sudah membentuk tim formatur beranggotakan 15 ulama dan tokoh yang akan melakukan pertemuan intensif untuk menjaring calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon 2021-2026. “Kami ingin menyatukan ulama dan tokoh, dengan kekuatan ini kita bangun pemimpin berkualitas seperti yang diinginkan masyarakat. Tim formatur 15 ini sepekan sekali akan melakukan pertemuan untuk menentukan siapa pemimpin yang layak,” tandasnya serius. (Madsari)


Next Post

KODIM 0801/PACITAN GELAR PEMBINAAN KOMUNIKASI SOSIAL DALAM RANGKA CEGAH TANGKAL RADIKALISME/SEPARATISME

Sel Jul 23 , 2019
Pacitan, Selasa, 23 Juli 2019, Pukul 08.30 s.d. 11.42 WIB, di Aula Makodim 0801/Pacitan Jln.Letjed Suprapto No.42 Pacitan, dilaksanakan giat […]