Tangsel – Tokoh muda Pondok Aren, Rohidi SE berharap mimpi anak muda asal Tangsel tidak kesulitan mendapatkan pekerjaan usai melakukan pendidikan formal di sekolah
” Tangsel diakui banyak remaja putus sekolah lantaran himpitan ekonomi bahkan tidak sedikit terpaksa memilih bekerja serabutan,” jelas pria asal Jurangmangu Barat, Pondok Aren, Jumat (5/3/2021) Sore
Menciptakan SDM unggul dengan model smart city, Menurut Rohidi Kota Tangsel jauh dari harapan jika tidak secepatnya dibenahi skill, wadah dan kebutuhan pasarnya bagi para lulusan SMK hingga SMU
” Saya berharap dalam waktu dekat lokasi dan tempatnya tahun ini bisa direalisasikan guna pembangunan balai latihan kerja Indonesia Kota Tangsel,” ungkap Rohidi
Keinginan warga untuk memiliki skill development center atau balai latihan kerja diprediksi secepatnya dilakukan pasca pembahasan bersama tim yang dibentuknya
Harapan Rohidi pun mendapatkan respon dari tokoh dan eks bakal calon walikota Tangerang Selatan Tomi Patria, Dirinya sangat mendukung peran serta anak anak muda yang penuh talenta dan berbakat di Kota Tangerang Selatan
” Saya dukung dan siap membantu jika dibutuhkan merekrut kembali para ahli sebagai pengajar, jujur saja sudah siap semuanya apalagi mereka (pengajar) adalah kawan saya juga,” tegas pria tambun yang sukses menginisiator Patria TV dan The Patriot (Komunitas Pendukung Ben-Pilar)
Sebelumnya Menaker IDA menyebutkan di antara kebijakan yang disusun adalah kebijakan Triple Skilling, yakni skilling, re-skilling, dan up-skilling bagi pekerja; optimalisasi pemagangan berbasis jabatan; peningkatan soft skills; perubahan kurikulum dan metode yang berfokus pada human digital online (menggunakan metode blended training); serta kolaborasi dengan semua stakeholders, terutama pelaku industri untuk menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Menurut Ida, sinergi dan kolaborasi antara BLK dan stakeholders, terutama dari dunia usaha dan industri sebagai pengguna tenaga kerja sangat penting. Sebab dengan dilakukannya sinergi, maka dapat dipastikan lulusan pelatihan telah sesuai dengan kebutuhan industri dan lebih mudah terserap.
“Di sini (BLK) harus jadi titik kumpul teman-teman dunia usaha dan industri untuk menjawab kebutuhan industri dan mendapatkan manfaat dari BLK. Jangan sampai BLK melahirkan pengangguran baru,” terang Ida.(*).



