Cilegon – Menyikapi makin marak dan bertambahnya korban pendemi Covid-19, DPD Al Khairiyah Kota Cilegon mendesak agar Pemkot Cilegon segera mengalokasikan hibah sebagian dana APBD Kota Cilegon 2020 untuk biaya hidup warga Kota Cilegon selama penyebaran Covid 19, terutama bagi klaster masyarakat tertentu.
“Persoalan penyebaran Virus Corona/Covid – 19 ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah pusat atau pemerintah Provinsi tapi juga harus menjadi tanggungjawab Pemkot Cilegon.
Sebagian masyarakat melalui maklumat Kapolri dan himbauan pemerintah di anjurkan “stay at home atau “sosial distance” sementara sebagian warga masyarakat juga perlu mengais rezeki dengan perlu keluar rumah,” ujarnya Ketua DPD Al-Khairiyah, Ahmad Munji dalam pers rillisnya, Senin (30/3/2020).
Menurut Munji, sejauh ini pemerintah pusat, TNI/Polri sudah sangat disibukan untuk berkonsentrasi bersama sama menangani masalah penyebaran Virus Corona/Covid – 19 secara nasional, begitu juga pemerintah provinsi.
“Jadi Pemkot Cilegon juga perlu tanggap dengan situasi nasional saat ini. Inti saran kami antara lain ada 3 (tiga) hal yaitu :
Pertama ; Pemkot Cilegon sebaiknya menghentikan pembangunan infrastruktur yang memakan anggaran APBD besar seperti JLU, Gedung Setda Stadion Sport Center dan proyek infrastruktur lainnya. Lebih baik anggaran infrastruktur APBD itu dialokasikan untuk biaya hidup warga selama “stay at home” atau selama adanya kebijakan ” sosia distance”. Minimal sampai bulan Mei,” jelas Munji.
“Buat apa pembangunan kalau masyarakatnya tidak sejahtera, dan ingat kondisi ini sangat sulit, pengangguran Cilegon sangat tinggi belum lagi dampak penghentian tenaga outshorching PT.KS yang belum teratasi oleh Pemerintah Daerah,” imbuhnya.
Selain itu, DPD Al-Khairiyah Cilegon juga menyarankan agar segala persiapan dari ketersediaan pangan hingga hal teknis lainnya terlebih dahulu dihitung dan dikaji secara matang oleh Pemkot Cilegon.
“Kedua ; Pemkot juga harus pastikan ketersediaan stok pangan Kota Cilegon minimal untuk masa satu tahun ke depan, ingat Kota Cilegon tidak punya lumbung padi atau lumbung pangan, Pemkot jangan aanggap sepele. Jangan sampai nanti ketika terjadi kelangkaan pangan baru pada sibuk dan pontang panting engga karuan,” tegasnya.
“Ketiga : APBD Kota Cilegon harus siapkan tempat penampungan atau karantina khusus bagi pasien terkena dampak Virus Corona / Covid 19, serta melengkapi para tenaga medis/tenaga kesehatan dan semua personil yang terlibat dalam penanganan Virus Corona /Covid – 19 dengan APK yang lengkap dan peralatan lainnya yang siap. Jangan sampai misalkan karena kelalaian pemkot Cilegon justru membahayakan nyawa dan kesehatan tenaga medis atau pihak yang terlibat dalam penanganan Virus Corona /Covid – 19, ingat mereka juga punya anak istri dan keluarga di rumah yang mengharapkan keselamatan mereka,” bebernya.
Dan kepada masyarakat Cilegon, Munji juga menghimbau agar mengikuti saran pemerintah terkait kebijakan dan anjuran “stay at home atau “sosial distance” secara nasional, tapi pemerintah daerah juga harus paham dan harus tanggap.
“Terutama dari pada dana APBD yang dialokasikan buat infrastruktur diduga sampai dengan saat ini engga jelas hasilnya, lebih baik sebagian besar dana APBD itu dialokasikan untuk biaya hidup warga selama masalah Corona / Covid – 19, karena soal kemanusiaan dan kesejahteraan lebih penting dari pada sekedar bangun JLU, gedung setda atau Stadion Sport Center yang diduga ga jelas itu, apa lagi hibah milyaran yang juga diduga dinikmati oleh segelintir orang yang jumlahnya puluhan miliar,” tandasnya.(Rls/Madsari)