Lebak – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak melalui Dinas Pariwisata bekerjasama dengan Komunitas Pecinta Air dan Sungai, TAGANA, BPBD Lebak melakukan penyisiran sampah di bantaran sungai Ciujung dan Ciberang.
Kegiatan tersebut digelar dalam rangka melakukan riset atau penelitian guna mendeteksi tempat tempat rawan bencana longsor disepanjang Sungai Ciujung. Bahkan lebih jauh Iagi pemeriksaan kualitas air bakupun dilakukan, karena dikhawatirkan, sungai Ciujung terkontaminasi limbah lndustri dengan harapan output dari kegiatan tersebut Sungai Ciujung bisa dijadikan destinasi wisata baru.
Penyusuran yang di mulai dari titik sungai Ciujung, Kelurahan Cijoro Lebak hingga Rangkasbitung Barat. Hasil dari penyusuran sungai tersebut masih banyak sampah di beberapa titik bantaran sungai Ciberang, hal itu dikarenakan kurangnya rasa memiliki lingkungan dari masyarakat.
Plh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadi mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya bekerjasama dengan Komunitas dan lembaga lainnya semisal, PHRI Lebak, Genpi Lebak, BPBD Lebak, Tagana dan Iainnya. Untuk melakukan penyusuran ke wilayah yang dilewati sungai Ciujung dengan menggunakan perahu karet, ia bersama rombongan mencoba menginvetarisir kelemahan-kelemahan yang ada di sungai Ciujung, semisal keberadaan sampah milik masyarakat, pencemaran lingkungan yang berasal dari limbah Industri dan Iain sebagainya.
“Kita Iakukan penyusuran disepanjang bantaran sungai Ciujung, benar saja, keberadaan sampah milik masyarakat lumayan banyak, sehingga setelah kegiatan ini kita langsung melakukan evaluasi tentang apa saja yang harus dilakukan pembenahan agar sungai Ciujung bisa menjadi indah dipandang mata dan menjadi Destinasi Wisata,” ujar Imam.
Di tempat yang sama, Ketua pelaksana kegiatan, Jek Jajuli yang juga merupakan anggota Komunitas Pencinta Sungai dan Lingkungan mengatakan, pihaknya dibantu Iembaga Iain melakukan penyusuran disepanjang bantaran sungai Ciujung. “Hal ini dilakukan untuk mendeteksi adanya pencemaran lingkungan yang akibatkan oleh keberadaan sampah milik masyarakat,” katanya .(Ajat).