Tangerang, Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid melepas 9 orang peserta pemagangan ke Jepang dan 16 orang peserta pelatihan bahasa Jepang di Ruang Rapat Wareng Gedung Kantor Bupati Tangerang, Selasa (14/10/25).
Dalam sambutannya, Bupati Moch. Maesyal Rasyid mengatakan bahwa program pemagangan ke Jepang tersebut merupakan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Tenaga Kerja dengan Yayasan Dewa Aksara Nusantara. Ia menyampaikan rasa bangganya kepada para peserta yang akan berangkat ke Jepang maupun yang akan menjalani pelatihan di ISO Depok.
“Saya bangga kepada anak-anak muda Tangerang yang berani meraih mimpi hingga ke luar negeri. Jaga semangat, disiplin, serta tunjukkan karakter baik di negeri orang,” ujar Bupati Maesyal.
Lanjut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang berkomitmen untuk terus memperluas kerja sama internasional dan membuka akses kerja serta pendidikan bagi masyarakat. Selain Jepang, Pemkab Tangerang juga telah memberangkatkan penerima beasiswa kuliah ke berbagai negara seperti Mesir, Swiss, dan Jerman, baik melalui program beasiswa maupun praktik kerja lapangan.
“Melalui program ini, diharapkan para peserta yang kembali dari luar negeri dapat menjadi contoh, dapat ikut berkontribusi dalam membangun daerah serta menginspirasi generasi muda lainnya,” jelasnya
Dirinya juga berpesan kepada seluruh peserta agar senantiasa menjaga ibadahnya, menghormati budaya setempat, dan menjunjung tinggi nama baik Kabupaten Tangerang.
“Kalian adalah duta Kabupaten Tangerang di Jepang. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, raih pengalaman, dan pulanglah sebagai kebanggaan bagi daerah,” imbuhnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang, Rudi Lesmana, menjelaskan bahwa pelepasan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekaligus menekan angka pengangguran di wilayah Kabupaten Tangerang.
“Sejak kerja sama dimulai pada tahun 2023, sebanyak 71 peserta telah mengikuti pelatihan bahasa Jepang, di mana 35 orang di antaranya sudah bekerja di Jepang dan 58 peserta lainnya tengah dalam proses pemberangkatan secara bertahap,” ungkap Rudi Lesmana.
Pihaknya juga menandaskan bahwa dengan adanya program tersebut, pemerintah memastikan seluruh peserta diberangkatkan secara legal dan terlindungi.
“Selama ini masih banyak masyarakat yang berangkat ke luar negeri secara ilegal. Melalui kerja sama yang resmi ini pemerintah memastikan seluruh peserta diberangkatkan secara legal dan terlindungi,” tandasnya