BI Banten Gandeng Hijau Persada Kembangkan Wisata Religi dan UMKM Banten Lama


Serang – Berawal dari keprihatinan Bank Indonesia terhadap produk masyarakat lokal Banten Lama yang semakin tergerus dengan produk luar dalam persaingan usaha dikawasan wisata yang saat ini semakin lama semakin berkembang pesat, Hal tersebut disampaikan Azahri Novy Sucipto bidang koordinasi dan komunikasi kebijakan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten pada saat lounching sosialisasi program dan pelatihan pemberdayaan masyarakat pengembangan Wisata Religi dan UMKM Banten Lama Bersama NGO Hijau Persada.

Kegiatan Diawali dengan lounching sosialisasi program dan pelatihan pemberdayaan masyarakat, dilaksanakan di Aula Pelabuhan Perikana Nusantara Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kasemen Kota Serang (1/8). Sebanyak 110 orang diikut sertakan, berasal dari tiga kelurahan penyangga Banten Lama yaitu Kelurahan Banten, Kasunyatan dan Margaluyu. Peserta merupakan perwakilan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan kelompok UMKM yang berada dilokasi tersebut, merupakan fokus lokasi pemberdayaan.

Bank Indonesia Perwakilan Banten menunjuk Hijau Persada, untuk melakukan pemberdayaan masyarakat terkait wisata religi dan UMKM, Azahri Novy Sucipto memaparkan, Hijau Persada dianggap layak dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat karena telah memiliki banyak pengalaman dalam hal pemberdayaan masyarakat.

Novy menambahkan, kawasan Banten Lama kedepan akan menjadi pusat wisata religi terbesar di Banten, “jika masyarakatnya masih menjaul produk luar maka uangnya akan kembali ke sana (pengusaha luar), dengan ini kami (BI Banten) menginisiasi kegiatan ini dengan menunjuk Hijau Persada untuk melakukan itu (Pemberdayaan Masyarakat – red)”, Ujar Novy.

Novy juga menjelaskan kegiatan ini akan berlangsung hingga akhir tahun 2019, dengan harapan masyarakat selain dapat belajar bersama Hijau Persada khususnya terkait pemberdayaan terutama dapat berhasil dalam memanfaatkan potensi yang dimiliknya.

Ketua Hijau Persada Agus Lukman Hakim menyampaikan dalam sambutanya, bahwa lembaganya menginginkan masyarakat Banten Lama tidak hanya menjadi penonton dari perubahan ekonomi yang terjadi saat ini, karena tiga kelurahan ini (Banten, Kasunyatan dan Margaluyu – red) merupakan daerah yang kunjungan wisatawanya cukup banyak, maka diperlukan kesiapan dari warga lokalnya terberdayakan dengan baik agar tidak menjadi penonton dengan perkembangan yang terjadi.

“Terkait infrastruktur Banten Lama sudah menjadi ranah Pemprov Banten, kami fokus pada SDM nya, dan Program yang dikerjasamakan ini fokusnya terhadap dua hal, yang pertama bagaimana UMKM lokal (Banten Lama – red) ini unggul hingga ke arah digitalisasi UMKM nya karena menyesuaikan perkembangan jaman, yang kedua adalah pengembangan wisata religi Banten Lama, melalui pengembangan komunitas masyarakat melalui kelompok sadar wisata” jelas Agus. (Rilis).


Next Post

Antisipasi Radikalisme, Korem 071/Wijayakusuma Gelar Binkomsos Cekal Radikalisme dan Separatisme

Kam Agu 1 , 2019
Banyumas – Antisipasi dan Eliminir terjadinya gerakan Radikalisme dan Separatisme, yang belakangan ini banyak muncul di Indonesia berbagai bentuk gerakan […]