Bantuan Logistik Korban Tsunami Masih Menumpuk, Sekda : Itu Untuk Jangka Panjang


Korantangerang.com – Bantuan Logistik untuk para korban bencana tsunami Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang, hingga saat ini masih menumpuk, atau belum terdistribusikan seluruhnya. Seperti terlihat di dua gudang milik Pemkab Pandeglang, seperti halnya di Sohibul Barokah, Kampung Mandalasari, Desa Mandalasari, serta di Hanggar Cikoneng, yang berada di Kecamatan Kaduhejo.

Di gudang Sohibul Barokah, yang merupakan salah satu gudang logistik milik Pemkab Pandeglang itu, masih terlihat berbagai jenis logistik bantuan bagi korban bencana tsunami, mulai dari makanan siap saji, gula, maupun kasur busa, masih menumpuk dan tersimpan rapi. Bahkan penumpukan logistik itu pun, juga terlihat di Hanggar Cikoneng.

Padahal saat ini masih tercatat ratusan warga yang mengungsi disejumlah lokasi, seperti halnya yang berada di Kecamatan Labuan. Maka itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Pery Hasanudin mengaku, bahwa selama ini bantuan logistik kerap disalurkan pada para korban bencana tsunami yang masih mengungsi. Karena memang diakui Sekda, bahwa bantuan itu diperuntukan bagi pengungsi.

“Bantuan tsunami masih ada, selama ini kalau mereka butuh disuplai stok untuk jangka panjang, seperti di Labuan yang masih butuh. Tidak ada tahan-tahan. Kalau ada yang butuh kita fasilitasi, kaya kemarin ke Labuan,” ungkap Sekda pada sejumlah awak media, Selasa (9/4/2019).

Hanya saja Sekda menerangkan, bantuan itu akan disalurkan bila ada pengajuan dari masyarakat pengungsi. Sebab pihaknya beralasan bahwa logistik itu dikelola untuk jangka panjang. “Kalau mereka membutuhkan, silakan mengajukan, kita bantu fasilitasi. Dan itu memang untuk mereka,” jelasnya.

Pery mengungkapkan, bukan cuma pengungsi bencana tsunami, masyarakat yang terkena bencana lain pun dipersilakan mengajukan untuk mendapat bantuan logistik. Karena menurutnya, tak masalah bila bantuan itu disalurkan juga bagi korban bencana lain, yang penting baginya, bantuan logistik itu bisa dirasakan oleh masyarakat.

“Bukan cuma untuk korban tsunami, boleh saja untuk korban bencana yang lain. Namanya bencana. Kemarin saja yang kebakaran dikasih beras. Yang penting nyalur ke masyarakat aja kan?” terang Sekda.

Disinggung soal daya tahan makanan yang berpotensi kedaluwarsa, Pery menyadari hal tersebut. Oleh karenanya dia mengaku akan melakukan evaluasi agar makanan siap saji yang hampir kedaluwarsa, untuk segera didistribusikan.

“Memang ketahanan juga jadi masalah, makanya sedang dievaluasi. Sedang diinventarisir (makanan yang terancam kedaluwarsa). Kalau perlu bagikan saja untuk warga kurang mampu. Silakan tidak masalah. Dari pada expired?” pungkasnya. (Daday/TimTerasnetwork)


Next Post

Pelanggan Penunggak Bakal Didata PDAM TKR

Sel Apr 9 , 2019
korantangerang.com – Dalam upaya meningkatkan sumber pendapatan dan penerimaan, serta meningkatkan efektivitas penagihan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kertaraharja […]