Pandeglang – Dinas Perindustrian, Perdagangan (Disperindag) dan ESDM Kabupaten Pandeglang, ditarget Pendapaan Asli Daerah (PAD) di tahun 2019 ini, sebesar Rp. 1,9 milyar. Namun hingga akhir Agustus 2019 kemarin, capaian target tersebut baru mencapai 48 persen. Hal itu lantaran ada beberapa pasar milik Pemkab Pandeglang, yang fasilitasnya rusak.
Kepala Disperindag dan ESDM, Andi Kusnardi ini pun mengatakan, minimnya capaian PAD tersebut, selain terkendala fasilitas pasar yang rusak, juga terdapat beberapa kendala lainnya dilapangan. Seperti halnya masih ada beberapa pasar yang belum melakukan MOU dalam penarikan PAD-nya dengan Disperindag.
“PAD kita total 1,9 Miliar saat ini baru mencapai 48 persen. Memang belum maksimal karena ada beberapa MOU seperti pasar Menes, yang belum di serahkan PAD ke kami. Disamping masih ada beberapa pasar yang fasilitasnya rusak, seperti Pasar Pandeglang, Picung, Panimbang, dan Saketi,” jelas Andi, Kamis (5/9/2019)
Masih menurut Andi, belum optimalnya penarikan PAD dari 17 Pasar milik Pemkab Pandeglang itu, memang menjadi sebuah catatan. Namun demikian dengan kondisi fasilitas yang ada saat ini, dirinya mengaku sangat berpengaruh besar, karena pemerintah juga punya tanggung jawab, tidak hanya menarik PAD, tapi juga harus memberikan fasilitas yang baik.
“Menurut saya, pemerintah daerah ini jangan hanya memungut retrubusi PAD saja, kita juga harus memberikan pelayanan kepada mereka, karena memang fasilitas di pasar pasar ini banyak yang rusak seperti roling dor, maupun toilet. Nah ini harus kita benahi dengan anggaran kita, supaya potensi PAD bisa maksimal,” tambahnya.
Andi mengaku sudah menganggarkan anggaran perbaikan pasar melalui APBD Perubahan tahun 2019, sebesar Rp. 350 juta untuk perbaikan empat pasar itu. Dia juga optimis PAD sebesar itu bakal tercapai.
“Perubahan akan kita perbaiki, total anggaran ada Rp. 350 juta, lumayam untuk perbaikan beberapa kios dan toilet di empat pasar. Apabila ada tambahan lain, di 17 pasar insyaallah PAD kita akan tercapai,” pungkasnya. (Daday)