Kota Tangerang – Adanya proyek pemancangan sungai Cisadane di Kelurahan Panunggangan Barat, Cibodas ,Kota Tangerang, adalah upaya untuk pencegahan banjir. Hal itu sangat diapresiasi oleh masyarakat Kelurahan setempat.
Namun sangat disayangkan berbarengan adanya proyek Turab, ada aktifitas armada truk yang lalu lalang melintas ke jalan Desa/Kelurahan Panunggangan Barat yang dilakukan oleh PT Tri M yang juga masuk ke desa/Kelurahan itu, dinilai sangat meresahkan masyarakat setempat, lantaran armada truk yang membawa bahan material tanah merah, selain bunyi bising juga tanah yang berceceran disekitar jalan desa itu membuat becek dan licin.
“Akibatnya tidak sedikit pengguna jalan pengendara roda dua (R.2) pada jatuh terpeleset akibat adanya tanah merah yang berceceran disekitar jalan desa ini,”keluh salah satu warga setempat.
Seperti dikatakan salah satu warga berinisial NZ kepada wartawan minggu (12/12/21) mengatakan, aneh yah seharusnya angkutan armada truk yang membawa tanah merah lewat Lippo karena itu adalah proyek perumahan dia (Lippo-red) tapi kok malah lewat jalan desa/Kelurahan Panunggangan Barat yah jadi bingung siapa yang ngasih ijin yah kok bisa ada apa ini,”ujarnya heran.
Hal yang sama aktifis peduli lingkungan Agus Iriana saat menceritakan kepada wartawan minggu (12/12/21) mengatakan, kalau proyek turab kali Cisadane sangat baik untuk kepentingan warga Panunggangan Barat, dimana apabila datang air kiriman dari bogor (Bendungan Batu Belah) bisa mencegah banjir dan itu sangat bermanfaat.
“Lah kalau proyek Lippo, kan untuk kepentingan perusahaan,”katanya.
Agus menambahkan, boleh boleh saja adanya pembangunan proyek untuk kepentingan perusahaan kek, apa kek, yang penting kelengkapan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) jelas dan kepentingan masyarakat bisa terpenuhi, misalnya saat armada dam truk membawa tanah yang berceceran ke jalan desa setempat harus langsung dibersihkan ini mah boro-boro, memang saya pernah melihat jalan desa ini disemprot itupun ketika dimonitoring oleh lurah dan RT/RW selanjutnya jarang,”tukasnya polos.
Lebih lanjut ia menambahkan, warga masyarakat disini, sangat keberatan dengan adanya proyek dari PT. Tri M, karena dampaknya saat hujan turun jalan jadi becek dan licin, dan saat panas jalan jadi berdebu yang berterbangan kemana mana.
Menyikapi keluhan warga masyarakat Panunggangan Barat soal adanya proyek pengembangan perumahan Lippo ini, Nugroho selaku pelaksana pengurugan PT. Tri M saat dikonfirmasi oleh wartawan via tlp/whatsApp, Sabtu (11/12/21) sekitar jam 11.00 wib mengatakan, itu kan adanya proyek turab juga, tentang kegiatan kami ( PT.Tri M ),kita juga sudah berkoordinasi dengan pak Lurah,”ujarnya.
Dan ketika wartawan menanyakan surat ijin AMDAL, kalau itu kewenangan Lippo coba tanya saja kesana.
Terkait adanya kordinasi, Lurah Panunggangan Barat Agus Nurcahyo saat dimintai konfirmasi, membantah dengan keras bahkan dia mengatakan kalau pelaksana pengurugan PT Tri M itu ngaco.
“Ngaco dia, jelas-jelas saya serahkan urusan ini langsung ke pengurus RT RW setempat dulu,”ujarnya, Selasa (14/12/2021).
Lebih lanjut Agus Nurcahyo menjelaskan, terkait kegiatan dari Pihak Tri M sudah dibicarakan seluruhnya, awal melalui RT RW selaku pemangku lingkungan dan masyarakat setempat, kaitan hal-hal yang diinginkan dan disepakati,
“Saya hanya memfasilitasi aja antara Pihak Tri M dan RT RW, setau saya semua sudah disepakati sebelum memulai kegiatan terkait koordinasi lingkungan dan masyarakat,”jelasnya.
Penyemprotan dan pembersihan rutin dilakukan setiap pagi sore malam dan setiap saat sesuai yang diinginkan oleh RT RW setempat, karena dimonitor oleh warga setempat yang juga dipekerjakan.(zher).