Pandeglang – Sebuah bangunan megah yang berada di Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Pandeglang, yang dibangun dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten sekitar tahun 2012-2013 lalu itu, rencananya untuk dijadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuan. Namun sayang, hingga kini bangunan tersebut dibiarkan terbengkalai.
Ironisnya lagi, gedung RSUD yang diperkirakan dibangun dengan menelan anggaran milyaran rupiah tersebut, saat ini kondisinya mulai terlihat kumuh dan memprihatinkan, serta terlihat banyak sekali coretan-coretan didingdingnya. Mirisnya lagi, bangunan yang telah kosong selama 8 tahun lebih itu, bila malam hari sering menjadi tempat mesum.
Seperti diakui Herman, salah seorang warga Desa Labuan, yang merasa senang ketika di Kecamatan Labuan itu, akan ada pusat pelayanan kesehatan, atau RSUD Labuan. Karena memang masyarakat wilayah pesisir Pandeglang ini, benar-benar sangat butuh pelayanan kesehatan yang maksimal. Namun harapan tinggal harapan, nyatanya setelah 8 tahun lebih bangunan itu berdiri, hingga kini belum juga ada tanda-tanda akan dioprasionalkan.
“Padahal waktu itu, kami masyarakat sudah senang melihat ada pembangunan RSUD di Labuan, karena pasti dapat pelayanan kesehatan maksimal. Tapi pada faktanya, ternyata hingga saat ini sudah 8 tahun tak kujung dioperasikan. Malah yang ada menjadi bangunan angker, serta sering dijadikan tempat maksiat oknum-oknum,” aku Herman, Kamis (1/8/2019).
Dikatakannya juga, akibat belum dioprasionalkan nya RSUD Labuan itu, banyak masyarakat Labuan khususnya, atau Pandeglang bagian utara pada umumnya, menjadi pupus harapan mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih maksimal. Karena selama ini pelayanan kesehatan masyarakat lebih tergantung pada Puskesmas Labuan, yang hanya dapat menampung tidak lebih dari 15 pasien, serta tidak bisa semaksimal pelayanan RSUD.
“Bagaimana mau mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal, Puskesmas Labuan kan kapasitasnya kecil. Disitu hanya ada 14 kamar saja, sedangkan Puskesmas itu menjadi rujukan. Akibatnya, tidak sedikit banyak pasien yang tak tertampung dan bahkan saking penuhnya tak bisa diterima oleh pihak Puskesmas,” akunya.
Sementara, Camat Labuan, Atep Purnama mengaku, pihaknya juga sangat menyayangkan bangunan RSUD Labuan tersebut, yang hingga saat ini belum juga dioprasionalkan. Dirinya pun mengaku tidak tahu, apa yang mengakibatkan bangunan megah yang diperkirakan telah menelan milyaran rupiah tersebut pembangunannya, belum juga difungsikan.
“Saya juga banyak aduan dari masyarakat, agar bangunan tersebut bisa secepatnya digunakan. Tetapi, kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena itu infonya aset Pemprov. Padahal bila saja RSUD itu bisa dioprasionalkan, saya yakin masyarakat didaerah Labuan, Jiput, Patia, Panimbang, Carita dan daerah-daerah yang dekat Labuan ini, akan lebih memilih RSUD Labuan, ketimbang ke RSUD Berkah yang jaraknya cukup jauh,” ucapnya singkat. (Daday)