KORANTANGERANG.COM – Kendati belum ditemukan kasus positif virus Covid-19 di Kabupaten Lebak, namun sektor ekonomi di daerah yang berbatasan langsung dan terkoneksi dengan wilayah zona merah Covid-19 ini sudah mulai terkena dampaknya.
Sudah hampir 2 pekan, penjualan produk karya para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) sepi pembeli. Lesunya transaksi penjualan semakin terasa sejak adanya larangan berkerumun dan atur jarak atau physical distancing.
“Berpengaruh sekali, seminggu ini bisa dibilang tidak ada produk yang terjual. Enggak ada yang beli,” kata Ketua UKM Lebak, Ade Purna, di Gerai UKM, Dinas Koperasi dan UKM Lebak, Senin (06/04/2020).
Masih kata Ade, tidak hanya pembeli dari dalam daerah. Pembeli dari luar seperti Jakarta dan Tangerang pun tak lagi memesan. Padahal jika dalam keadaan normal, dalam seminggu bisa 3 sampai 4 kali memesan melalui online.
“Ini udah enggak ada pesanan sama sekali, biasanya ada resseler yang memesan. Satu kali transaksi lumayan lah 300 sampai 400 ribu,” ucap Ade.
Lebih lanjut Ade mengatakan, para pelaku UKM pun kini sudah tidak lagi memasok produknya ke gerai tersebut lantaran dilema menghadapi lesunya penjualan. Ditambah lagi, beberapa bahan baku yang sulit didapat dan mengalami lonjakan harga yang signifikan.
“Contohnya jahe merah, itu kan sudah Rp100 ribu per kg di pasar, dan mereka sudah enggak ngirim lagi ke sini, karena udah kesulitan mereka untuk produksi. Produk yang digerai, yang memang stok kemarin-kemarin saja,” ujar Ade.
Ade memprediksi, jika kondisi seperti ini masih berlangsung hingga pertengahan April, bukan tidak mungkin akan banyak para pelaku UKM yang harus gulung tikar.
“Karena mereka kan juga harus membayar pinjaman kredit bank (KUR). Mudah-mudahan sih segera berakhir agar tidak ada yang sampai bangkrut. Karena dapat info dari teman di Bandung, beberapa UKM disana sudah gulung tikar,” terangnya seraya berharap, pemerintah bisa segera mencari solusi dan mengambil upaya konkrit dalam mengatasi persoalan yang dihadapi UKM. Bukan hanya soal modal, melainkan bagaimana mendorong agar penjualan kembali normal.(Ajat/TERAS GROUP)